Sabtu 29 Oct 2016 06:10 WIB

Melihat Rusunawa Rawa Bebek dari Dekat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur menjadi hunian  warga Jakarta yang tergusur dari beberapa wilayah di Jakarta Kamis (6/10).
Foto: Republika/Prayogi
Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur menjadi hunian warga Jakarta yang tergusur dari beberapa wilayah di Jakarta Kamis (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Catatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, selama masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sampai hari ini ada ratusan kali penggusuran yang terjadi di Ibu Kota. Beragam dalih pun digunakan Ahok, mulai dari normalisasi sungai, penataan kawasan wisata, hingga penambahan ruang terbuka hijau (RTH) kota.

Setelah permukiman mereka dibabat habis oleh alat-alat berat Pemprov DKI Jakarta, sebagian dari korban penggusuran itu lantas dipindahkan ke sejumlah rumah susun. Salah satunya adalah Rusunawa Rawa Bebek yang beralamat di RW 19 Kelurahan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Lokasi rusun itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kanal Banjir Timur (KBT) Jakarta. Saat ini, ada ribuan korban penggusuran yang mendiami tempat itu. Mereka berasal dari berbagai kawasan di Ibu Kota, seperti Kampung Akuarium (Penjaringan, Jakarta Utara), bantaran Kali Krukut (Jakarta Pusat), dan Bukit Duri (Tebet, Jakarta Selatan).

Kompleks Rusunawa Rawa Bebek dibagi menjadi 14 blok. Namun, yang benar-benar sudah rampung pembangunannya saat ini baru 10 blok. Sebanyak enam di antaranya diberi nama secara alfabetis, yakni Blok A, B, C, D, E, dan F. Sementara, empat yang lain diberi sebutan dengan nama-nama unggas, yaitu Blok Merpati, Gelatik, Cenderawasih, dan Merak.

Setiap blok di Rusunawa Rawa Bebek terdiri dari lima lantai. Untuk Blok A sampai F, di masing-masing lantainya terdapat 25 unit hunian tipe 24 (6x4 meter). Setiap unit tersebut dilengkapi dengan satu kamar tidur, satu kamar mandi, satu toilet duduk, dan sebuah ruang tamu. Sementara, dapurnya berada di luar hunian.

Sementara, untuk Blok Merpati sampai Merak, di setiap lantainya terdapat 20 unit hunian tipe 36 (6x6 meter). Masing-masing unit itu dilengkapi dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang menjemur pakaian, dan satu kamar mandi dengan toliet jongkok.

“Jadi, total hunian di sini yang sudah jadi sekarang baru 1.150 unit. Sementara, sisanya yang sebanyak 400 unit lagi masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini,” ujar Administrator Unit Pelayanan Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek, Dwi Marsanto, saat dijumpai Republika.co.id, Kamis (27/10).

Dia menuturkan, setiap unit hunian telah dipasangi instalasi listrik dengan kapasitas 900 kWh. Selain itu, rusun tersebut juga dilengkapi sistem pemadam kebakaran ringan (apar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement