Kamis 27 Oct 2016 07:55 WIB

Musim Hujan, Kasus Kebakaran Masih Berlangsung di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa belajar melakukan simulasi pemadaman kebakaran (ilustrasi)
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Siswa belajar melakukan simulasi pemadaman kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa kebakaran masih harus diantisipasi oleh masyarakat meskipun di waktu musim hujan. Pasalnya, sejumlah kasus kebakaran terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Kota Sukabumi.

Terakhir, kejadian kebakaran terjadi di RT 03 RW 20 Cipanengah Girang, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi pada Rabu (26/10) pagi. Dampaknya, satu unit rumah warga mengalami kerusakan. "Warga diminta tetap mewaspadai terjadinya kebakaran," terang Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika.co.id Kamis (27/10).

Hal tersebut disebabkan sejumlah kasus kebakaran terjadi pada musim penghujan seperti saat ini. Contohnya terang Fahmi di Kecamatan Warudoyong saja dalam sepekan terakhir terjadi dua kasus kebakaran. Sebelumnya kebakaran melanda Koleberes RT 02 RW 17, Kelurahan Dayeuhluhur, Warudoyong, Sukabumi pada Jumat (21/10) lalu. Para korban bencana tersebut lanjut Fahmi telah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Di antaranya bantuan berupa sandang dan pangan untuk meringankan beban penderitaan para korban bencana. Ke depan Fahmi berharap warga senantiasa waspada dan berhati-hati. Misalnya memperhatikan arus listrik yang ada di rumahnya masing-masing untuk menghindari hubungan pendek arus listrik. Kondisi ini disebabkan ada sejumlah kasus yang diakibatkan hubungan pendek arus listrik.

Ketua Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan menambahkan, pihaknya berupaya memberikan pelatihan mengenai penanganan bencana kebakaran di tengah masyarakat. Salah satunya dengan menggelar simulasi penanganan bencana di sejumlah kelurahan di Kota Sukabumi. Contohnya pelaksanaan simulasi penanganan kebakaran di Kelurahan/Kecamatan Citamiang pada Rabu (26/10) lalu.

Asep mengatakan warga dilatih bagaimana menggunakan alat pemadam api ringan. Harapannya, warga bisa melakukan pemadaman awal sebelum petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kebakaran.

Asep mengakui potensi terjadinya kebakaran hampir merata di tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. Terutama di kawasan yang permukimannya padat penduduk.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami menuturkan, pemkot juga mendorong agar pengurus RT maupun RW mempunyai program kerja dalam penanganan bencana seperti antisipasi kebakaran. "Untuk penanganan bencana kebakaran contohnya warga bisa mengadakan alat pemadam kebakaran portable," terang dia.

Keberadaan alat tersebut, Zulkarnain mengatakan bisa mempercepat proses pemadaman kebakaran. Selain itu pada waktu hujan alat tersebut juga bisa digunakan untuk menyedot genangan air yang ada di permukiman warga.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement