Selasa 25 Oct 2016 10:59 WIB

Hasil Labfor Video Al Maidah Keluar, Polri akan Datangi Ulama Jatim

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Peserta aksi membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Peserta aksi membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil uji forensik video dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah keluar. Puslabfor membenarkan bahwa telah terjadi pemotongan dari durasi panjang video tersebut.

(Baca: Ini Hasil Uji Forensik Video Ahok Soal Al Maidah 51)

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan hasil uji labfor hanya mengatakan hanya terjadi pemotongan. Sedangkan penambahan-penambahan tertentu tidak ditemukan sama sekali di dalam video itu.

Kendati demikian lanjutnya, proses penyelidikan dugaan penistaan kepada surat Almaidah 51 akan terus dilanjutkan. Karena hasil labfor telah keluar maka langkah selanjutnya adalah mendatangkan para aksi ahli.

Para saksi ahli ini di antaranya ahli bahasa, ahli agama, dan ahli pidana. Tujuannya untuk mendapatkan keterangan objektif dalam mengkaji dari berbagai sisi terkait Almaidah 51 itu.

Meskipun MUI sendiri sudah mengeluarkan fatwa bahwa apa yang diucapkan Ahok saat berada di Kepulauan Seribu memang telah dikategorikan menghina Alquran dan atau menghina ulama yang memiliki konsenkuensi hukum. Oleh karena itu, Andrianto menjelaskan bahwa yang akan dimintai keterangan tidak hanya MUI.

"Bukan hanya MUI, kita juga pakai Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama," kata Agus.

Bahkan lanjutnya, pihaknya juga akan menyambangi beberapa tokoh agama di Jawa Timur untuk mendapatkan keterangan. Diharapkan dapat memberikan masukan yang berimbang terkait dugaan penistaan tersebut.

"Saya juga akan ke Jawa Timur ke beberapa tokoh yang bisa berikan masukan supaya seimbang, karena banyak yang mau nunggang di atas kita," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement