Jumat 21 Oct 2016 18:43 WIB

Polisi Bentuk Tim Selidiki Penembakan IRT di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kasus penembakan yang berujung pada tewasnya seorang ibu rumah tangga di kota Medan Indri Wahyuni (21) masih menjadi misteri. Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku.

Kapolrestabes Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut. "Kami sudah membentuk tim untuk penyelidikan serta pengejaran terhadap pelaku yang diduga berjumlah tiga orang," kata Mardiaz, Jumat (21/10).

Mardiaz menjelaskan, penyidik terus bekerja untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut dan motifnya. Meski begitu, sejumlah saksi yang diperiksa tetap belum bisa memberikan titik terang. "Sejumlah barang bukti dan enam saksi sudah diperiksa, yakni suami korban, adik suami dan sejumlah tetangga. Namun, penyelidikan masih kabur," ujar dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Fahrizal ‎mengatakan, ada banyak kemungkinan penyebab penembakan tersebut. Beberapa di antaranya terkait utang piutang atau sindikat narkoba yang ramai dikabarkan.

"Semua kemungkinan bisa saja terjadi. Namun, kami masih terus menyelidikinya secara intensif guna meringkus para pelaku," kata Fahrizal.

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga di Medan tewas ditembak di rumahnya, Selasa (18/10) siang. Korban yang bernama Indri Wahyuni (27) tertembak di bawah mata kanannya saat berada di rumahnya di komplek Griya Asam Kumbang, Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

Korban disebut tertembak saat pelaku mencoba menangkap suaminya, Syaiful. Tangan kiri Syaiful pun masih diborgol saat penembakan terjadi. Sementara korban disebut sedang menggendong anaknya yang masih balita saat kejadian. Dia diduga mencoba menghalangi pelaku yang ingin membawa suaminya.

Keberadaan pelaku sempat terekam dalam kamera CCTV komplek. Dalam rekaman tersebut, terdapat tiga terduga pelaku yang kabur menggunakan mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement