Senin 17 Oct 2016 14:42 WIB

PPP: Ahok Tahu Dukungan Djan Faridz Dukungan 'Kosong'

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Arsul Sani
Arsul Sani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sekertaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menegaskan manuver yang dilakukan oleh Djan Faridz dengan deklarasi dukungan kepada calon pejawat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak berpengaruh apapun. Bahkan PPP tidak ingin ambil pusing soal deklarasi tersebut.

Menurutnya solidaritas kader PPP tetap solid dan tidak terpecah. Bahkan kata Arsul Sani, seluruh struktur maupun akar rumput kultural partai berlambang Ka’bah itu sudah mengetahui sikap Djan Faridz yang mendukung Ahok. Kemudian dukungan Djan Faridz beserta kelompoknya tersebut hanya untuk kepentingan dirinya serta kelompoknya tersebut.

"Kami tahu usaha mereka (Djan Faridz) yaitu untuk memutar sikap Pemerintah dengan merubah SK Kepengurusan PPP bagi dirinya," katanya di Komplek Parlemen, Senin (17/10).

Arsul melanjutkan, maka dengan demikian dukungan yang dilakukan oleh kelompok Djan Faridz bukanlah dukungan sepenuh hati atau tidak tulus untuk memenangkan Ahok pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Apalagi dukungan tulus demi kepentingan menjadi jembatan Ummat Islam dengan Ahok seperti yang dinyatakan oleh Djan Farid sendiri.

 

Selain itu, juga tidak ada satupun segmen internal di PPP yang mendukung keputusan DF tersebut. Sementara beberapa orang yang selama ini menjadi pendukung utama Djan Faridz juga  sudah tak satu suara, bahkan mereka mulai menentang Djan Faridz atas dukungannya terhadap Ahok. Sebagai contoh apa yang dilakukan oleh i H. Lulung, Ky. Nur Iskandar SQ, Habil Marati, dan Mudrick Sangidu.

"Sebenarnya Ahok pun tahu bahwa dukungan Djan Faridz sebenarnya adalah "kosong" karena baik legal maupun kultural di PPP tidak akan mengikuti Djan Faridz dalam Pilgub  DKI Jakarta," jelasnya.

Di samping itu, jumlah kader dari PPP yang mendukung kepada Djan Faridz tidaklah banyak. Bahkan Arsul Sani memperkirakan jumlah mereka tidak lebih dari jumlah kedua jari kaki dan tangan.

Artinya Djan Faridz cuma berharap apabila dia benar-benar mendukung Ahok, pemerintah akan mencabut pencabutan Surat Keputusan tahun ini, dan penerbitan SK untuk Djan Farida sendiri.

"Padahal, (Djan Faridz) secara nalar hukum, pemerintah tentu tidak akan melakukannya," ujarnya.

Sebelumnya, Djan Farida dan kawan-kawannya bakal mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan calon Ahok-Djarot Djarot. Sementara PPI telah resmi mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada pesta demokrasi warga Jakarta pada tahun 2017 mendatang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement