REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute, Romo Benny Susetyo meyakini setiap orang berimana akan memaafkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terkait pernyataannya terkait surah Al Maidah 51 yang dianggap melecehkan Alquran. Sudah saatnya semua pihak meredamkan persoalan ini.
“Kalau saya rasa orang Indonesia pemaaf kok. Asal dia mau minta maaf dengan jujur dan tulus,” ujar Benny saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/10).
Dia mengimbau kepada semua Cagub-Cawagub DKI Jakarta mengedepankan konstitusi sebagai dasar menyampaikan program dan agendanya. Sebab itu, tidak perlu lagi mengutip ayat suci apapun. Pasalnya, menurutnya, menyinggung ayat suci tidak diperlukan.
Ayat suci, kata Benny lebih besar daripada kepentingan politik. Agama seharusnya menjadi aspirasi batin bukan kepentingan politik. Mengedepankan nilai konstitusi, Benny menegaskan, menjadi sangat penting.
“Jadi semua calon diminta bicara tentang agenda programnya untuk menghadapi persoalan Jakarta,” kata Benny.
Para kandidat harus lebih memikirkan bagaimana menawarkan solusi membangun peradaban Jakarta. Sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang mengglobal. Kasus ini, Benny menambahkan, cukup menjadi pelajaran bersama. Pasangan calon dituntun mampu merumuskan konstitusi kedalam program nyata. Misalnya merespons kemiskinan dan ketidakadilan yang ada di Jakarta.