Senin 10 Oct 2016 17:06 WIB

Jabar akan Rehabilitasi Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agung Sasongko
Dimas Kanjeng, Taat Pribadi
Foto: Antara
Dimas Kanjeng, Taat Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan merehabilitasi para pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Jawa Barat. Rehabilitasi ini dilakukan di bawah tugas Dinas Sosial Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, para pengikut akan dijemput untuk direhabilitasi sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. Pasalnya keikutsertaan mereka pada ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi telah menyimpang dari ajaran Islam sejatinya.

"Saya minta ke Dinsos diselesaikan. Dijemput untuk direhabilitasi. Sebagaimana kaya di Kalimantan Gafatar juga. Mudah-mudahan mereka sudah kembali kejaran yang benar," kata Heryawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/10).

Namun, Aher mengaku belum mengetahui pasti berapa jumlah warga Jabar yang menjadi pengikut Taat Pribadi ini. Saat ini, ujarnya, Dinsos sedang merumuskan penanganannya bersama pemerintah pusat dan pihak lainnya di Jabar.  

Pihaknya mengaku, akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk menetapkan mekanisme pemulangan korban pimpinan padepokan yang dikenal dapat menggandakan uang ini. Sehingga belum memastikan waktu pemulangan.

"Kita bina dulu sebelum dipulangkan. Kita sedang rumuskan dengan kementerian pusat bagaimana rumusannya," ujarnya.

Meskipun demikian, menurutnya penanganan korban padepokan Dimas Kanjeng ini akan lebih mudah dibanding korban Gafatar. Mengingat jumlahnya tidak terlalu besar dan terpusat di padepokan.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar merilis warga yang diduga menjadi pengikut Taat Pribadi yang datang dari berbagai pelosok di Indonesia. Termasuk warga Jawa Barat  sekitar 80 orang dengan asal paling banyak dari Cianjur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement