REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ibu yang tega memutilasi anaknya sendiri, Mutmainah alias Iis (28) diduga mengalami depresi berat. Namun, hingga saat ini belum diketahui apa yang melatarbelakangi stresnya istri anggota Polri yang berdinas di Polda Metro Jaya tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, seminggu sebelum pembunuhan tersebut Mutmainah kerap menangis dan berbicara sendiri tanpa sebab yang jelas. "Dia terlihat seperti depresi berat. Wajahnya juga sering pucat," ujar Awi kepada wartawan, Senin (3/10).
Menurut Awi, kondisi Mutmainah yang seperti itu membuat semua orang yang berada di sekitarnya takut karena sering diancam akan disakiti. "Bahkan, sang suami (Aipda Denny Siregar) pernah diancam 'Kamu tidak takut sama saya'," ucap Awi.
Suaminya tersebut sebenarnya sudah merasa khawatir dan takut akan keselamatan anaknya, sehingga beberapa hari sebelum terjadinya mutilasi tersebut Denny selalu mengawasi istrinya tersebut.
"Tapi, Denny shock karena secara brutal sang istri malah menyakiti anaknya. Masih kami selidiki dari pemeriksaan psikologis, apa alasan Mutmainah tiba-tiba mengalami depresi," kata Awi.
Baca juga, Sadis, Seorang Ibu Tega Mutilasi Anaknya Sendiri.
Kendati demikian, Awi membantah bahwa sikap depresinya Mutmainah dilatarbelakangi pekerjaan sang suami sebagai anggota Polri. "Kami tak bisa mengawasi apa yang terjadi di setiap keluarga anggota (Polri). Ini masalah pribadi yang tak ada sangkut pautnya dengan institusi," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang ibu, Mutmainah alias Iis (28) tega memutilasi anaknya sendiri yang masih berusia satu tahun, Arjuna. Korban ditemukan meninggal dengan luka di bagian kemaluan putus, telinga kanan putus dan dada kanan luka robek di rumahnl kontrakannya di Jalan Jaya 24 RT 04 RW 10, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Ahad (2/10) sekitar pukul 20.00 WIB.