REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pembangunan Jakarta tidak boleh terputus tapi berkelanjutan untuk membangun Jakarta yang lebih baik.
"Pembangunan Jakarta tidak boleh sepotong-sepotong ya, itu harus tuntas makanya saya sampaikan kita harus punya pemikiran visi Jakarta sampai dengan tahun 2030 itu seperti apa, 2025 seperti apa menuju ke mana ini harus terus, supaya apa yang sudah bagus ini tidak terputus," kata Djarot di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sabtu (1/10).
Bakal calon pejawat Djarot mengatakan pencalonan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 memiliki tekad untuk terus membangun Jakarta.
Dia menuturkan sejumlah proyek yang sedang berlangsung harus terus dilanjutkan seperti pembangunan sarana angkutan cepat dan normalisasi sungai. Kemudian, program penyediaan perumahan layanan huni yang lebih manusiawi dan pembuatan taman-taman kota, yang mana semua kegiatan itu tidak mungkin dihentikan.
"Aku kerja sajalah," ujarnya.
Djarot mendatangi KPU DKI pada Sabtu (1/10) untuk menghadiri rapat pleno terbuka penyerahan hasil verifikasi persyaratan calon gubernur dan wakil gubernur dan penyerahan hasil pemeriksaan kesehatan. Tiga pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur sudah mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta untuk bersaing pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pasangan pertama adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan kedua adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kemudian pasangan ketiga adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.