Jumat 30 Sep 2016 16:19 WIB

Status Gunung Barujari Masih Waspada Level II

Gunung Barujari (ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Gunung Barujari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat mengungkapkan hingga saat ini status Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, masih waspada level II, setelah meletus pada Selasa pukul 14.45 WITA.

"Sampai saat ini statusnya belum berubah, masih waspada level II," kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum di Mataram, Jumat (30/9).

Rum menegaskan, meski saat ini Gunung Barujari berstatus waspada level II, namun aktivitas kegempaan tektonik masih muncul pada skala kecil yang terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 3 mm -20 mm dan durasi 25 detik-105 detik. Tidak hanya itu, aktivitas kegempaan vulkanik dangkal juga terjadi, meski hanya satu kali dengan amplitudo 5 mm dan durasi 2 detik.

"Dengan status Gunung Barujari itu, kita merekomendasikan masyarakat maupun para wisatawan tidak beraktivitas atau berkemah di sekitar kaldera Gunung Barujari di dalam radius 3 km dari kawah," tegasnya.

Menurutnya berdasarkan data yang ada, sejak terjadinya letusan jumlah wisatawan yang melakukan pendakian ke Gunung Rinjani sebanyak 464 orang. Namun, setelah di cek silang wisatawan yang keluar tidak sama dengan yang masuk yakni 420 orang.

"Ini yang kita cari sisanya. Kalaupun belum turun kemungkinan keluar tidak melalui pintu masuk Sembalun dan Senaru. Yang kedua mereka masih menginap di pos terdekat dan yang terdekat di pos 6, jaraknya 3,5 km dari kaldera, sehingga masih ditoleransi batas aman untuk berkemah," jelasnya.

Ia menuturkan, meski daerah tidak aman itu radius 3 km, tetapi pihaknya bersama instansi lain sudah melakukan penyisiran, untuk mencari para pendaki yang berada di Gunung Rinjani.

"Tim evakuasi sudah melakukan penyisiran untuk mencari para pendaki yang masih berada di atas. Karena dari data itu, terdeteksi 132 orang naik kemungkinan sudah kembali. Tetapi tetap akan kita cek silang kembali di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)," katanya.

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita mengakui situasi penerbangan dan operasinal bandara tetap normal seperti biasa.

"Aktivitas bandara sampai hari ini tetap normal dan berjalan seperti biasa," ucapnya.

Meski situasi operasional bandara tetap berjalan normal, pihaknya tetap berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Hal ini dilakukan agar pihaknya segera mendapatkan informasi mengenai situasi lalu lintas udara akibat letusan Gunung Baru Jari.

"Kita juga monitor terus dan bekerja sama dengan semua unit terkait dengan BMKG, airnav dan para maskapai penerbangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement