REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit memerintahkan satu tim rescue untuk bersiaga dan pemantauan langsung pada jalur pendakian di Desa Senaru Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB.
"Personel SAR yang diterjunkan lengkap dengan peralatan evakuasi," katanya, Rabu (28/9).
Menurutnya, meskipun saat ini kondisi di kawasan Rinjani masih dalam situasi kondusif, Basarnas tetap akan melakukan tindakan preventif jika kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan lantaran beberapa pendaki masih dalam proses turun dari gunung.
"Saat ini tim kami lengkap dengan peralatan SAR darat untuk antisipasi terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan," lanjutnya.
Pihaknya juga menyiapkan helikopter jika situasi di lapangan membutuhkan hal tersebut untuk evakuasi.
Gunung Anak Barujari Rinjani dilaporkan kembali erupsi pada Selasa (27/09) sekitar Pukul 14.45 WITA. Menurut sumber dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) letusan abu vulkanik ketinggiannya mencapai 2 ribu meter dari permukaan Gunung Barujari dan aktivitas amplitudonya meningkat hingga 52 milimeter, abunya condong mengarah ke barat daya.
Status Gunung Barujari juga ditingkatkan dari level I (normal) menjadi level II (waspada).Saat ini pihak TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) terdata sementara sekitar 188 pendaki yang masih berada di kawasan pendakian gunung Rinjani dan sedang proses turun gunung. TNGR, pihaknya sudah menginstruksikan agar seluruh pendaki yang masih berada di kawasan tersebut segera turun. TNGR juga telah menutup jalur pendakian hingga batas waktu yang belum ditentukan.