Jumat 30 Sep 2016 14:59 WIB

JK: Jangan Salah Artikan Kunjungan ke Rutan Guntur

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Ketua DPD Irman Gusman menjawab pertnyaan wartawan setelah keluar dari gedung KPK dengan mengenakan rompi tahanan KPK seusai diperiksa penyidik terkait kasus dugaan suap kuota impor gula, Jakarta, Sabtu (17/9)
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ketua DPD Irman Gusman menjawab pertnyaan wartawan setelah keluar dari gedung KPK dengan mengenakan rompi tahanan KPK seusai diperiksa penyidik terkait kasus dugaan suap kuota impor gula, Jakarta, Sabtu (17/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku telah menemui Ketua DPD nonaktif, Irman Gusman di rumah tahanan KPK, Guntur, Jakarta Pusat pada Kamis (29/9). Ia pun meminta agar kunjungannya tidak diartikan lain oleh masyarakat.

Ia mengatakan kehadirannya di rumah tahanan KPK tersebut merupakan hal yang wajar dan hanya dimaksudkan untuk melihat kondisi Irman yang tengah terkena musibah.

"Bagi saya hidup ini harus begitu. Jadi jangan dianggap 'wah ada apa-apa nih'. Enggak ada. Itu biasa saja," katanya, Jumat (30/9).

Menurut JK, bukan sekali ini ia mengunjungi para sahabatnya yang terjerat kasus dugaan korupsi di tahanan. Sejumlah pejabat lainnya yang terjerat kasus serupa dan ditahan pun juga telah dikunjunginya.

"Dan bukan hanya Irman, teman-teman juga ada yang dulu kena. Bachtiar Chamsyah atau siapa teman menteri saya datangi semua kalau di penjara di KPK, Sukamiskin pun tiga kali saya datang ke Sukamiskin, kalau saya ke Bandung lihat teman-teman," kata JK.

Lebih lanjut, JK juga menilai asas praduga tak bersalah sangat penting diterapkan sehingga tidak menghakimi tersangka terduga kasus korupsi. Jika terbukti bersalah, maka pengadilan pun akan memutuskan hukuman yang harus dijalani.

Pertemuan di rutan Guntur tersebut dilakukan di ruangan terbuka. Selain bertemu Irman, JK juga mengaku bertemu mantan Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement