REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus diintensifkan. Hingga saat ini, masih ada sebanyak 19 orang korban banjir bandang di Garut yang belum ditemukan.
"Saya minta pencarian terus diintensifkan, diperkirakan masih ada 19 yang hilang," ujarnya saat berkunjung ke Garut, Kamis (29/9).
Jokowi mengatakan santunan untuk keluarga korban sudah diberikan oleh Kementerian Sosial. Sedangkan untuk pembangunan tanggul yang rusak sudah diperiksa dan langsung diperbaiki.
Sementara Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan pihaknya mempunyai tugas untuk mencari korban karena ada rakyat yang kehilangan anggota keluarganya. Keputusannya, pencarian korban akan diperpanjangan.
"Setelah melihat korban bencana alam, maka saya tetapkan tambah tiga hari lagi proses pencariannya, sampai tanggal tiga," katanya.
Namun, proses pencarian menghadapi kendala karena penuh sampah dan lumpur di Waduk Jatigede. Sebagian sampah tersebut diduga berasal dari Sungai Cimanuk saat terjadi banjir bandang.
"Kalau buang sampah pada tempatnya, ditemukan bangkai sapi di sana (Waduk Jatigede)," ucapnya.
Menurutnya, tumpukan sampah di Waduk Jatigede menjadi tantangan tim pencari saat melakukan pencarian. Kendati demikian, tim pencari terus berupaya. Ia menambahkan untuk membantu proses pencarian, alat barat sudah diturunkan. Fungsinya untuk mengatasi sampah yang menghalangi proses pencarian.