Rabu 28 Sep 2016 10:55 WIB

Pencarian Korban Banjir Garut Diintensifkan di Waduk Jati Gede

Sejumlah warga memindahkan sisa-sisa barang pasca banjir bandang di Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (22/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah warga memindahkan sisa-sisa barang pasca banjir bandang di Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim gabungan mengintensifkan pencarian korban banjir bandang Kabupaten Garut di wilayah Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tim SAR gabungan menduga banyak korban banjir bandang yang terbawa arus Sungai Cimanuk ke wilayah Waduk Jatigede.

"Daerah pencarian korban diintensifkan di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang," ujar Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung Joshua, Rabu (28/9).

Tim gabungan mencari korban banjir bandang itu merupakan hari ke delapan, atau perpanjang waktu dari batas yang ditetapkan proses pencarian selama tujuh hari. "Hari kedelapan Tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan pencarian terhadap para korban yang belum diketemukan," katanya.

Alat yang digunakan tim gabungan terdiri dari delapan unit alat berat, satu unit Excavator Spider milik Basarnas, kemudian alat berat milik Zipur, Bina Marga, TNI dan BBWS Cirebon. Kendaraan operasional pendukung lainnya seperti truk angkut ATV, truk personel, alat komunikasi dan alat drone atau pesawat tanpa awak.

Hasil pencarian tahap pertama tanggap darurat selama tujuh hari menemukan 34 orang meninggal dunia. Mereka ditemukan di Kampung Paris, Cimacan dan beberapa titik aliran Sungai Cimanuk, juga di kawasan Waduk Jatigede, Sumedang.

Selain korban jiwa ada juga warga korban banjir yang dilaporkan hilang sebanyak 19 orang. Bencana banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk itu terjadi, Selasa (20/9) malam, menyebabkan pemukiman penduduk dan fasilitas umum terendam banjir bahkan rusak serta terbawa arus banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement