REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menggunakan program sekolah pendidikan karakter untuk menyiapkan siswa sekolah menengah masuki dunia kerja. Pendidikan karakter juga untuk menyiapkan siswa melanjutkan jenjang pendidikannya.
“Penguatan pendidikan karakter diarahkan pada apakah siap masuk dunia kerja, atau ingin berwirausaha, dan melajutkan kejenjang pendidikan selanjutnya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meninjau sejumlah sekolah di Jakarta, Senin (26/9).
Ia optimistis, pendidikan karakter mampu menyiapkan peserta didik sesuai pilihan masing-masing. Mendikbud bersama Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman meninjau SMA Kristen 1 BPK Penabur dan Yayasan Pendidikan Islam Al Chasanah. Dalam kunjungan itu, Mendikbud melihat dan bertukar pikiran tentang praktik Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di masing-masing sekolah.
“Pengembangan PPK ditujukan agar masing-masing siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan keunggulan masing-masing,” ujar dia.
Kemudian, Mendikbud mengapresiasi kegiatan tadarus Alquran di SMA dan SMP Yayasan Pendidikan Al Chasanah. Kegiatan tadarus itu merupakan bagian dari penguatan karakter di luar jam belajar. Ia berpesan pada siswa agar aktif mengembangkan diri melalui berbagai kreativitas positif.
Kemendikbud berencana menerapkan program sekolah pendidikan karakter pada jenjang SD dan SMP. Alasannya, jenjang SD dan SMP merupakan pondasi pelajar menentukan karakternya.
“Karena kalau pondasi pada pendidikan dasar sudah bagus, maka ke jenjang selanjutnya karakter anak juga akan bagus,” tutur Mendikbud.