REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, memprediksi partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada Jakarta 2017 sangat tinggi. Persentase pemilih pemula dalam Pilkada Jakarta sekitar 25 persen. Persentase ini merujuk kepada hasil survei SMRC pada Juli-Juni 2016.
"Jika diperhitungkan dengan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilpres 2014 lalu, ada sekitar 7,5 juta pemilih di Jakarta. Maka, jumlah pemilih pemula diperkirakan hampir dua juta orang," jelas Djayadi saat dihubungi Republika Selasa (27/9),
Jumlah ini, tutur dia, cukup tinggi. Djayadi memaparkan, karakter pemilih pemula di Jakarta aktif dan cerdas. Keterjangkauan mereka terhadap informasi mengenai para paslon Pilkada pun tinggi. Karena itu, pemilih pemula akan sangat memperhatikan isu yang dibawa oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Setidaknya, ada empat isu utama yang menjadi pertimbangan para pemilih pemula. Keempatnya yakni, kemudahan memperoleh pekerjaan alternatif yang menjanjikan, kemudahan akses pendidikan, kemudahan akses transportasi (mobilitas) dan pemberantasan korupsi. Keempat poin itulah yang nantinya diperhatikan para pemilih pemula dari visi dan misi ketiga paslon.
"Sebab kesadaran untuk memilih ada. Program-program dari para paslon sengaja menyasar anak muda dan pemilih muda. Hanya sosialisasi dan program yang nantinya menguatkan pilihan mereka," tutur Djayadi.