Senin 26 Sep 2016 19:12 WIB

Ini Kelebihan Pasangan Anies-Sandiaga Menurut M Sanusi

Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) berpose saat tiba sebelum menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9).
Foto: Antara/Rossa Panggabean
Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) berpose saat tiba sebelum menjalani tes kesehatan di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Sabtu (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Mohamad Sanusi mendukung pasangan calon gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menilai pasangan Anies dan Sandiaga punya gaya yang disukaioleh warga Jakarta.

"Saya bersyukur sekali kalau dua orang ini bersatu menjadi satu pasangan yang bisa maju di pilgub," kata Sanusi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (26/9).

Menurut kelompok-kelompok middle low dan kelompok intelektual seperti orang-orang akademisi, Anies punya gaya komunikasi yang berbeda dengan banyak orang. "Dari body language, dari cara dia membicarakan, dari cara dia menatap orang itu berbeda, begitu aspiratif kalau menurut saya," jelasnya.

Kemudian Sandi memang piawai menurut manajerial karena dia memang pengusaha. Jakarta ini perlu managerial skill yang tinggi karena membangun jakarta seperti Ahok bilang mungkin ada sosok-sosok yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi Jakarta, tidak bisa hanya mengandalkan PDB.

"Dia (Sandiaga) piawai dan memang ahli di bidang itu karena latar belakang usahanya dia ya jadi saya bersyukur sekali kalau dua orang ini bersatu menjadi satu pasangan yang bisa maju di pilgub," ucap Sanusi.

Sanusi adalah terdakwa penerima suap Rp2 miliar dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara (Pantura) Jakarta (RTRKSP) dan melakukan pencucian uang sebesar Rp 45,28 miliar. Namun Sanusi mengakui bahwa uang itu adalah untuk pembiayaan pencalonan dirinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, bukan untuk pembahasan RTRKSP. Sanusi pun mengaku tidak menyesal saat ditangkap KPK dan mengakibatkannya tidak bisa maju Pilgub DKI Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement