REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Malang terus menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hasil ini menjadi tanda baik di bidang kesehatan dan gizi di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
Bupati Malang, M Sanusi menerangkan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional. Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah prioritas dari 100 kabupaten/kota di Indonesia.
"Dalam penanganan stunting, jika dilakukan dengan benar dan tepat, nantinya dapat menurunkan angka stunting," kata Sanusi dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Malang.
Menurut Sanusi, prevalensi stunting di Kabupaten Malang pada 2018 sempat berada di angka 20 persen. Pada tahun berikutnya, angka tersebut menurun menjadi 16,1 persen. Kemudian pada Agustus 2020 turun menjadi 11,4 persen lalu tahun ini menjadi 10,9 persen.
"Angka ini mengalami penurunan dibanding dengan hasil bulan timbang pada bulan Agustus 2020 yaitu sebesar 11,4 persen," ucapnya.
Jika penanganan stunting diakukan dengan benar dan dilakukan oleh semua pihak, maka stunting dapat ditangani dengan tuntas. Untuk penetapan strategi lanjutan, penanganan stunting harus bersinergi dengan program lintas bidang. Dengan demikian, penanganan stunting dapat berjalan secara maksimal.
Sanusi juga mengingatkan apabila menemukan tanda-tanda melahirkan bayi stunting. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, ibu hamil harus mendapatkan tambahan asupan gizi.
Menurut Sanusi, kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting terdapat pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Oleh sebab itu, perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah dua tahun harus ditingkatkan. Dalam hal ini, baik melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi sensitif.
Di sisi lain, Sanusi juga mengungkapkan, fenomena pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Sanusi menilai, fenomena ini berpotensi pada meningkatnya angka stunting. Bahkan, bisa mengancam target penurunan angka stunting secara nasional.
Melihat situasi tersebut, Sanusi menegaskan, pihaknya saat ini masih terus mengupayakan vaksinasi Covid-19. Ia berharap target 70 persen vaksinasi bisa tercapai di Kabupaten Malang pada akhir Oktober. Saat ini tingkat vaksinasi Covid-19 di daerahnya sudah mencapai 68 persen.