Sabtu 24 Sep 2016 06:52 WIB

Potensi Ahok "Gusur" Jokowi pada Pilpres 2019

Jokowi-Ahok ketika mendaftar di KPUD DKI
Foto:
Jokowi-Ahok ketika mendaftar di KPUD DKI

Namun bukankah Ahok dan Jokowi punya hubungan harmonis sebagai partner saat keduanya maju di Pemilukada DKI 2012?

Bukan hal yang tak mungkin pula Ahok justru disiapkan sebagai calon wakil presiden Jokowi 2019? Dan juga jadi fakta bahwa partai pengusung Ahok di Pemilukada 2017 adalah partainya Jokowi, yakni PDIP?

Pertanyaan di atas tentu menjadi hal yang relevan. Tapi ini adalah dunia politik yang tak punya rumus hitungan pasti. Teman bisa jadi lawan dalam seketika. 

Pun halnya Ahok yang dikenal mudah mengubah sikap politiknya dalam waktu sesaat. Simak saja relasi Ahok dan Gerindra. Awalnya relasi yang terbangun teramat mesra. Ahok bahkan jadi salah satu kader kesayangan Prabowo Subianto.

Namun Ahok memilih menyebrang perahu. Dia kemudian bahkan tak segan berperang terbuka dengan Gerindra. 

Pun halnya hubungan Ahok dengan PDIP. Ahok pun sempat membuat panas kuping kader partai berlambang moncong banteng itu. 

Terlebih saat Ahok diserang sejumlah kader PDIP dengan isu siapa penyandang dananya saat sempat maju sebagai calon independen. Bahkan sejumlah pendukung dan buzzer Ahok di sosial media tak segan menghujat habis PDIP kala itu. 

Ya, masih banyak lagi bukti sikap inkonsistensi Ahok dalam berpolitik. Seperti keputusannya yang berubah-ubah dari memilih jalur independen kemudian menjadi calon partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement