REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berdatangan. Salah satunya dari gerakan Pramuka melalui Andalan Nasional Gerakan Pramuka urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana),
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan, sejak bencana terjadi, gerakan Pramuka langsung melakukan koordinasi internal untuk terjun langsung memberikan bantuan.
"Kita sudah kirim pramuka, termasuk tim medis dan obat-obatan ke Garut," ujar Adhyaksa Dault saat berkunjung ke redaksi Republika.co.id, Rabu (21/9) kemarin.
Hingga kini diketahui korban tewas dan kerugian dari bencana banjir di Garut terus bertambah. Tercatat lebih dari 20 orang tewas dan ratusan orang lainnya mengungsi akibat banjir bandang yang melanda kabupaten Garut.
Menurut Adhyaksa, dalam gerakan Pramuka para anggota juga dilatih penanganan kebencanaan. Karena itu Pramuka akan selalu hadir dan berkontribusi positif terhadap bencana yang terjadi.
"Kita ada pelatihan kebencanaan bersama Basarnas juga Kodam Jaya. Kami punya unit yang namanya Abdimasgana yang dalam praktiknya di lapangan akan selalu bekerja sama dengan instansi terkait," ujar Adhyaksa.
Lebih lanjut ia mengatakan, gerakan Pramuka di masyarakat merupakan satu dari empat pilar Pramuka yang tengah diperkuat. Yakni bagaimana gerakan Pramuka dapat memberikan perubahan (Scout for Change).
Sementara pilar lainnya penataan organisasi dan penguatan jejaring internasional.
"Dan yang tidak kalah penting adalah mengubah imej Pramuka bahwa Pramuka itu adalah keren asik. Supaya anak muda ketika masuk akan merasa asik," ujar Adhyaksa.
Ia tidak menampik jika banyak anggapan yang melihat Pramuka adalah gerakan yang ketinggalan zaman.
"Nah kita akan ubah itu dengan tanpa mengubah nilai pokok Pramuka. Salah satunya kita akan ada pertukaran pelajar ke Australia," ujar Adhyaksa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika