REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan ungkapan duka cita atas musibah tanah longsor yang terjadi di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Bencana tersebut dilaporkan telah menelan setidaknya 19 korban jiwa.
"Presiden menyampaikan duka yang mendalam terhadap korban meninggal," kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo, Rabu (21/9).
Johan mengungkapkan begitu mendapat informasi adanya bencana alam, Presiden Jokowi langsung mengistruksikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk langsung datang ke lokasi bencana.
Jokowi meminta mensos melihat secara langsung kondisi pasca bencana dan segera melakukan upaya-upaya yang perlu diatasi dari musibah yang terjadi.
Menurutnya setelah meminta menteri sosial fokus pada upaya penanganan korban, Presiden juga menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono untuk mengatasi dampak kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat bencana, baik terkait jalan yang rusak maupun rumah-rumah warga yang hancur akibat tanah longsor.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa Presiden mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor yang masih mengancam sejumlah daerah. Sebab, saat ini tengah terjadi anomali iklim yang disebut kemarau basah.
"Presiden meminta masyarakat waspada terkait dengan iklim, apakah itu banjir atau longsor," ujarnya.