Kamis 15 Sep 2016 14:12 WIB

Tim Pencari Fakta Sebut Video Freddy Jelang Eksekusi Sangat Penting

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Pencari Fakta Effendy Ghazali menyebutkan video testimoni Freddy Budiman yang diambil satu hari sebelum eksekusi mati sangat penting. Akan tetapi informasi apa di dalam video tersebut, Effendy enggan untuk menjelaskan.

Effendy bercerita awal mulanya tidak ada yang mengaku bahwa telah dibuat video testimoni Freddy Budiman sebanyak dua buah. Sehingga sangat sulit bagi tim untuk melihat isi di dalam video tersebut. "Pada awalnya tidak ada yang mengakui adanya video sehingga menurut kami ini adalah sesuatu yang  sangat sulit kami dapatkan," ujar Effendy di PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (15/9).

Kemudian lanjutnya setelah 90 menit melakukan pendekatan ternyata benar ada video yang diambil oleh staf Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Hanya saja dikatakan bahwa tidak ada sesuatu yang penting dan video tersebut hanya berdurasi pendek. "Setelah pendekatan kualitatif, eh ada.  Ada pak, paling cuma diambil sedikit saja. Ternyata itu video serius," jelas pakar komunikasi ini.

Video tersebut sambungnya diambil oleh dua orang yang melakukan wawancara kepada Freddy. Freddy diwawancara dengan menggunakan clip on dan menggunakan kamera statis.

Andai saja, kata Effendy, video tersebut dapat disaksikan bersama-sama atau setidaknya dapat dilihat oleh beberapa media dan kelompok secara terbatas, tentu ini juga menjadi rekomendasi TPF. Hanya saja Kementerian Hukum dan HAM tidak memperkenankan hal tersebut.

"Tetapi karena video tersebut adalah milik kumham karena dibuat kumham. Sekarang mudah-mudahan kalau Pak Menkumham mendengar ini, kalau kami merekomendasikan supaya video itu bisa ditonton oleh media dan civil society secara terbatas supaya tidak ada yang ditutupi," jelasnya.

Sebelumnya disampaikan oleh anggota TPF Hendardi bahwa memang tidak ada nama-nama oknum Polri yang disebutkan Freddy mendapatkan aliran dana Rp 90 miliar. Akan tetapi Freddy menyebutkan oknum lain yang tidak ada kaitannya dengan aliran dana tersebut. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut perihal siapa tiga oknum yang disebutkan Freddy itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement