Senin 12 Sep 2016 23:46 WIB

Antropolog: Seharusnya Bupati Gowa Rangkul Semua Keturunan Raja

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Gowa Andan Purichta Ichsan
Foto: Iwan Prasojo/Antara
Bupati Gowa Andan Purichta Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Antropolog Universitas Hasanuddin Prof. Pawennari Hijjang akan lebih bijak Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo merangkul semua keturunan raja. Karena sistem pemerintahan modern juga tidak bisa lagi dihindari.

"Tidak boleh ada dua matahari dalam satu kawasan," katanya, Senin (12/9).

Pawennari menambahkan jika misalnya Pemerintah Daerah mau merangkul Keluarga Kerajaan maka tidak akan terjadi resistensi dan bentrok. Selain itu kebudayaan Gowa dengan sistem kerajaannya juga tetap dapat lestari.

Bentrokan yang terjadi pada Ahad (11/9) kemarin karena adanya konflik antara keluarga Kerajaan Gowa dengan Pemda. Karena penobatan sepihak Bupati Gowa Adnan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Penobatan tersebut ditentang keluarga kerajaan karena Adnan bukan berasal dari garis keturunan Raja Gowa.

"Menurut saya bisa revitalisasi, nah salah satu caranya revitalisasi pemda memanggil semuanya merangkul semua kalau pun ada pasal-pasal bisa diamademen disesuaikan dengan perkembangan sekarang," kata Pawennari.

Ia menambahkan karena tidak arif juga bila sistem kerajaan masa lalu tetap dipertahankan. Karena pada prinsipnya, kata Pawennari, kebudayaan bersifat dinamis. Ia mengatakan seharusnya tata kelola kerajaan dilakukan keturuna-keturunan Raja Gowa.

"Jangan terlalu kasar, kalau saya bilang, jangan diintervensi karena selama dia ada sebagai sistem juga tidak mengganggu sistem pemerintahan modern," katanya.

Sebagai Bupati Adnan, kata Pawennari, memang memiliki perangkat untuk mengamankan status barunya tersebut. Salah salah satu dengan Satpol PP yang bentrok dengan pendukung keluarga kerajaan. Pawennari mengatakan bentrok tidak perlu terjadi jika Pemda mau bersikap moderat dengan merangkul semua pihak dalam rangka proses revitalisasi adat daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement