REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan membahas berbagai hal dalam pertemuannya dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/9) sore. Salah satu hal yang akan dibahas adalah mengenai kuota haji.
Jokowi akan melobi Duterte untuk memberikan kuota haji Filipina yang tidak terpakai untuk Indonesia. "Kalau diizinkan secara resmi, kuota-kuota dari negara sahabat atau tetangga yang tidak digunakan, bisa digunakan oleh Indonesia," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pramono mengatakan, Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji karena daftar tunggu naik haji sudah sangat lama, yakni mencapai 20 tahun. "Kita kalau mau naik haji menunggunya sampai 20 tahun, antreannya terlalu panjang," kata Pramono.
Selain masalah kuota haji, Jokowi juga akan membahas mengenai permasalahan WNI yang berangkat haji melalui Filipina. "Masalah ini juga harus ada penanganannya," kata Pramono.
Bukan hanya persoalan haji yang akan dibahas Jokowi dan Duterte. Kedua kepala negara tersebut juga akan membahas mengenai masalah penyanderaan yang kerap terjadi oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina.
"Ini menyangkut keamanan bersama yang juga akan dibahas," ucap Pramono.