Jumat 02 Sep 2016 19:22 WIB

Orang Tua Korban Prostitusi Gay Syok

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Prostitusi anak korban gay. Ilustrasi
Foto: Reuters dan sumber lain
Prostitusi anak korban gay. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam menyebut bahwa orang tua korban syok setelah mengetahui anaknya menjadi korban prostitusi gay yang dijalankan oleh seorang pria berinisial AR (41).

“Keluarga cukup syok ya, cukup histeris melihat kasus ini. Ia tidak mengira anak-anaknya memiliki orintasi seks menyimpang, dan nggak mengira anaknya menjadi korban prostitusi gay ini,” kata Asrorun kepada Republika.co.id, Jumat (2/9).

KPAI kemudian menjelaskan kepada orang tua korban bahwa dengan adanya kasus ini, mereka bisa belajar. Mereka harus menguatkan kontrol terhadap anak-anak tersebut. “Ini juga menjadi catatan bagi semua masyarakat ya, bahwa orang tua perlu untuk memeberikan pengawasan dan juga pembimbingan, pengasuhan kepada anak-anak,” kata dia.

Tidak hanya itu, menurut Asrorun, setelah kejadian ini para orang tua juga harus terus mengawasi pergaulan anaknya. Ia mengimbau semua orang tidak terbuka terhadap komunitas orang-orang berorientasi menyimpang. “Itu karena anak bisa terpengaruh kepada komunitas tersebut, serta bisa berdampak kepada terjadinya kejahatan seksual oleh komunitas gay ini,” ujar dia.

Menurut Asrorun, kondisi korban tidak terlalu syok. Pasalnya, perbuatan haram tersebut telah dilakukannya berulang kali. “Kalau korbannya, karena ini bukan pertama kali ya, sehingga korban dalam posisi tidak terintimidasi. Artinya pada saat transaksi korban itu ya sadar. Tetapi ini akibat dari bujuk rayu dan akibat tipu daya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement