Selasa 30 Aug 2016 15:41 WIB

Saban Tahun Penduduk Jawa Barat Bertambah Satu Juta Jiwa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Keluarga berencana/ilustrasi
Foto: starafrica.com
Keluarga berencana/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Laju pertambahan penduduk di Jawa Barat mencapai sekitar 1,9 persen per tahun. Faktor pendorong laju pertambahan penduduk tersebut kebanyakan karena migrasi dan fertilitas (kelahiran)

"Jumlah penduduk Jabar saat ini mencapai 46,7 juta jiwa,’’ ujar Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Sugilar dalam sambutannya di peringatan hari keluarga nasional tingkat Sukabumi di Lapangan Gumbira, Nagrak, Kabupaten Sukabumi Selasa (30/8). Ia berkata, laju pertambahan penduduk di Jabar sekitar 1,9 persen atau satu juta lebih jiwa per tahun.

Menurut Sugilar, ada dua faktor pendorong peningkatan jumlah penduduk di Jabar yakni migrasi atau perpindahan penduduk dan tingkat fertilitas. Ia menerangkan banyak warga dari luar daerah yang datang ke Jabar untuk mencari penghidupan. Hal ini disebabkan banyak daerah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

Ke depan lanjut Sugilar, diperlukan upaya pengendalian penduduk. Salah satunya dengan mengembangkan program kampung KB yang berasal dari Kabupaten Sukabumi. Kini, program kampung KB tersebut sudah diambil sebagai program nasional.

BKKBN juga terang Sugilar, menggiatkan kegiatan pembinaan untuk peningkatan kesehatan ibu hamil, pembinaan remaja, dan kalangan lanjut usia (lansia). Program lainnya yakni gerakan antikekerasan seksual terhadap anak yang makin marak.

"Kami juga memberikan perhatian pada penanganan tiga masalah yakni pernikahan usia dini, seks pranikah, dan peredaran obat terlarang," kata dia.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, pemkab berkomitmen untuk meningkatkan cakupan program KB di daerah. "Kami mengupayakan agar pasangan usia subur yang ikut KB bisa naik," ujar dia.

Data di awal 2016 lalu menyebutkan, sebanyak 120 ribu pasangan usia subur di Sukabumi belum mengikuti program KB. "Masih ada sekitar 27 persen atau setara 120 ribu pasangan usia subur yang belum KB," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Sukabumi, Ade Mulyadi.

Targetnya, ribuan pasangan usia subur tersebut secara bertahap dapat mengikuti KB. Total jumlah pasangan usia subur di Sukabumi saat ini sekitar 400 ribu pasangan. Ade mengatakan, pasangan usia subur yang belum ikut KB disebabkan sejumlah faktor. Sebagian di antaranya ada yang memang baru menikah dan ingin segera mempunyai anak serta ada yang tengah hamil.

Ade menjelaskan, pemkab berupaya meningkatkan cakupan akseptor KB. Misalnya pada 2016 ini BKKBD menargetkan sebanyak 47 ribu pasangan yang masuk KB. Karena itu Ade mengatakan, BKKBD akan menggiatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Pelaksanaanya di lapangan dengan melibatkan peran petugas layanan KB (PLKB) dan kader posyandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement