Kamis 11 Aug 2016 17:00 WIB

Hanya 15 Keluarga Bukit Duri yang Setuju Direlokasi ke Rusunawa

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek.  (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek. (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tidak satu suara dalam menghadapi rencana relokasi yang digulirkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mayoritas warga di kawasan itu menolak kebijakan tersebut, namun sebagian kecil lagi ada yang bersedia direlokasi ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Jakarta Timur.

Warga RT 05/12 Bukit Duri, Kasmo (49 tahun) menuturkan, di RT-nya ada sekitar 15 keluarga yang sudah mengisi formulir relokasi dan mengambil kunci Rusunawa Rawa Bebek. "Itu pun mereka semua masih satu kerabat, berasal dari keluarga yang sama," ucap Kasmo, kepada Republika.co.id, Kamis (11/8).

Menurut dia, jumlah tetangganya yang bersedia dipindahkan ke rusun sejauh ini hanya berkisar 30 persen dari total populasi di RT 05/12. Di luar itu, mayoritas warga setempat menolak direlokasi. "Jumlah yang nolak jauh lebih banyak daripada yang nerima dipindahin ke rusun. Perbandingannya 70-30 lah," katanya.

Berdasarkan pantauan, suasana aktivitas masyarakat Bukit Duri sampai hari ini masih tampak normal. Belum ada tanda-tanda permukiman di kawasan itu akan dibongkar oleh Pemda DKI dalam waktu dekat. Beberapa warga yang sebelumnya dikatakan sudah mengambil kunci Rusunawa Rawa Bebek juga masih terlihat beraktivitas seperti biasa di rumahnya masing-masing. Sayangnya, saat ditanya soal rencana relokasi, mereka menolak memberikan komentar. 

Ketua RT 06/12 Bukit Duri, Mulyadi (43 tahun) menuturkan, Pemda DKI beberapa waktu lalu berusaha membujuk warganya agar mau direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek di Jakarta Timur. Akan tetapi, bujukan tersebut ditolak warganya karena gugatan mereka terkait penggusuran Bukit Duri telah diterima oleh majelis hakim PN Jakarta Pusat. 

(Baca: Warga Bukit Duri Nilai Ahok Hendak Melawan Negara)

Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok sebelumnya mengatakan akan tetap menggusur permukiman warga Bukit Duri dalam bulan ini. Menurut mantan bupati Belitung Timur itu, penggusuran tersebut merupakan bagian dari proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Ia menilai normalisasi dibutuhkan untuk mengatasi banjir di Ibu Kota.

"Kami menyiapkan instruksi gubernur (untuk penggusuran warga Bukit Duri). Saya harap, habis 17 Agustus ini (rumah-rumah warga di sana) sudah bisa dibongkar," kata Ahok di Balai Kota, pekan lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement