Senin 08 Aug 2016 19:33 WIB

Gerindra dan PKS Tunggu Sikap PDIP Soal Pilkada DKI

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberikan pidato dalam acara Tasyakur Akbar Milad ke-35 tahun Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberikan pidato dalam acara Tasyakur Akbar Milad ke-35 tahun Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini, partai-partai yang tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, masih menunggu sikap PDI Perjuangan untuk memutuskan langkah mereka dalam Pilkada DKI 2017. Sebab, hingga kini PDIP masih belum menentukan siapa calon gubernur yang akan mereka usung.

''Pilkada DKI kalau posisi Gerindra kami sudah mencalonkan Sandiaga Uno untuk merepresentasikan Gerindra. Untuk paket lebih lanjut karena untuk menjadi calon pertama harus ada dukungan 20 persen, Gerindra tidak bisa mengusung sendiri, jadi Gerindra harus berkomunikasi dengan partai-partai politik lain yang mempunyai visi yang sama,'' kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/8).

Oleh karena itu, Gerindra belum memutuskan paket pasangan yang akan diusung. Namun, Gerindra memberikan sinyal kuat bahwa mereka sedang menunggu PDIP untuk menetukan sikap kepada siapa akan berkoalisi.

''Ya nanti kita kan lihat, kita tidak mau berwacana kan? Apa betul Risma ini akan maju, apa betul Budi Waseso juga akan maju. Nanti kita lihat ini kan pembicaraan-pembicaraan antara partai politik, ini biasanya keputusannya di menit-menit terakhir,'' kata dia.

Pada Pilkada DKI 2012, PDIP dan Gerindra memang mendaftarkan pasangan Joko Widodo dan Ahok pada menit-menit terakhir. Yang pasti, kata Fadli, pihaknya tidak ingin mengusung politisi yang dinilainya durhaka terhadap partainya, yang ketika sudah menang lalu pindah ke partai lain.

''Ya belajar meneliti orang, latar belakangnya track record-nya, jangan sampai mendukung kutu loncat lagilah,'' canda Fadli.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyatakan, partainya akan menghadirkan calon gubernur yang bisa membuat Jakarta lebih baik, dan dipastikan bukan Ahok orangnya.

Karena itu, PKS saat ini terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lain. Secara prinsip, kata dia, PKS akan berkoalisi dengan Gerindra dan partai lain. Mereka juga akan melihat sikap PDIP, apakah akan mendukung Risma atau Ganjar Pranowo untuk dipasangkan dengan Sandiaga Uno.

''PDIP, sebagaimana terjadi Jawa Tengah dan juga di Surabaya pada waktu Risma dimajukan pada periode yang kedua, mungkin saja PDIP dengan PDIP. Mungkin saja seperti Risma dan Djarot misalnya, atau Ganjar dengan DJarot itu juga mungkin,'' katanya.

Jika PDIP ternyata mengusung pasangan calon sendiri, Hidayat mengungkapkan, bisa saja skenarionya menduetkan Sandiaga Uno dengan Yusril Ihza Mahendra. Ada juga nama-nama seperti Budi Waseso ataupun Suyoto. ''Itu saja semuanya masih serba dimungkinkan,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement