Senin 08 Aug 2016 18:16 WIB

Bupati: Makanlah di Angkringan, Jangan Hanya di Foodcourt

Bupati Kulon Progo Hasto Wardayo.
Foto: istimewa
Bupati Kulon Progo Hasto Wardayo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kulon Progo Hasto Wardayo yang berstatus sebagai pejawat (incumbent) mengatakan, ia banyak mengambil keputusan usai berdialog dengan rakyat. Bahkan, sindiran dan kritikan kepadanya malah dijadikan cambuk untuk waspada.

“Warga sekarang sudah cerdas lo. Saya itu pernah ditanyai apa bedanya pilkada dan pil KB. Saya meskipun dokter sempat kebingungan. Kalau pil KB kalau lupa, jadi. Kalau pilkada, kalau sudah jadi, lupa,” ujar Hasto menceritakan dialognya dengan warga, saat deklarasi pasangan Hasto Wardoyo-Sutedjo di Wates, Kulon Progo, Senin (8/8).

Hasto dihadapan kader PAN dan PDIP yang mendukungnya berkisah, saat mendapat kesempatan semobil bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati yang tahu latar belakang Hasto berprofesi dokter kandungan menyarankan agar ia dapat membebaskan biaya berobat.

“Saya waktu itu masih culun, dan saya jawab siap Bu, siap Bu. Saya sangat bersemangat. Maka saya jalankan saran Bu Mega. Warga Kulon Progo meskipun belum ada kartu BPJS, bisa berobat ke puskesmas dengan hanya KTP atau Kartu Keluarga saja,” katanya.

Hasto mengungkapkan, ia bersama Sutedjo selama ini kerap mengampanyekan untuk mengoptimalkan potensi lokal. Bahkan tak tanggung-tanggung Pemkab Kulon Progo meluncurkan produk air mineral yang dinamai Airku.

“Airku lambang perlawanan terhadap produk asing. Kita gak bisa bikin HP gak bisa bikin laptop. Mosok air putih saja kita gak bisa bikin? Sakitnya itu di sini!” ujarnya.

Menurut Hasto, warga Kulon Progo mau diajak untuk melawan kekalahan di teknologi dengan ideologi. “Makanlah di angkringan jangan hanya di foodcourt,” begitu dia mengisahkan imbauan yang disampaikannya kepada sejumlah warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement