Senin 08 Aug 2016 14:22 WIB

Mendikbud Akui Tetap Apresiasi Kreativitas Produsen Snack 'Bikini'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Petugas Penyidik memperlihatkan barang bukti kripik Bikini di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Bandung, Jl Paster, Kota Bandung, Sabtu (6/8). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Petugas Penyidik memperlihatkan barang bukti kripik Bikini di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Bandung, Jl Paster, Kota Bandung, Sabtu (6/8). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya arahan dari pihak civitas terhadap kreativitas para mahasiswanya. Hal ini terkait hebohnya makanan ringan snack 'bikini' yang diproduksi oleh seorang mahasiswa sebagai tugas praktik kuliah.

Menurut dia, kreativitas para mahasiswa dan generasi muda perlu mendapat dukungan. Namun demikian, tetap harus harus diberikan arahan dari pihak pendidik sehingga tidak melanggar aturan. "Kita kan harus hargai kreativitas mereka, tinggal meluruskan saja. Diluruskan, itu tugas pendidik. Biarkan mereka liar berkreasi kita (pendidik, red) yang memberikan batasan mana yang boleh mana yang tidak," jelas Muhadjir di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (8/8).

Lebih lanjut, ia mengatakan makanan ringan yang sudah terlanjut beredar di masyarakat pun harus segera ditarik, sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat. Selain itu, produsen makanan ringan tersebut pun juga dinilai tak perlu dipidanakan. Menurut Muhadjir, generasi muda saat ini perlu mendapat dukungan agar dapat berkreativitas dan menunjukan kemampuannya.

"Jangan belum-belum sudah dipasung mereka. Kita kan harus mendorong anak-anak itu mengemukakan semua potensi dalam dirinya mengekspresikan, mengeksploitasi kemampuan dirinya seoptimal mungkin," jelas dia. 

Seperti diketahui, produsen makanan ringan Bihun Kekinian atau Bikini merupakan seorang mahasiswi berinisial TW (19 tahun) yang sedang membuat tugas praktik kuliah. Berdasarkan pengakuannya saat diperiksa, pembuatan makanan ringan Bikini dilakukan sendiri untuk praktik kuliah

"Sebagai tugas kuliah," ujar Satgas Srikandi PPA Polresta Depok AKP Elly Pandiansari di Mapolresta Depok, Ahad (7/8).

Menurut Elly, TW merupakan mahasiswi tingkat akhir jurusan Farmasi Perbisnisan dari universitas swasta di Bandung. TW sedang mengerjakan tugas makalah akhirnya berupa pembuatan snack Bikini. Lanjut dia, produksi snack Bikini sudah berjalan setahun. Bahkan TW mengaku telah memproduksi 6.000 kemasan snack Bikini yang dijual melalui daring sebesar Rp 15 ribu-Rp 20 ribu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement