Senin 08 Aug 2016 08:42 WIB

Warga Depok Ini tak Tahu Ada Snack Bikini

Rep: MGROL77/ Red: Andi Nur Aminah
Barang bukti kripik Bikini di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Bandung, Kota Bandung, Sabtu (6/8). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Barang bukti kripik Bikini di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Bandung, Kota Bandung, Sabtu (6/8). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Meski makanan ringan Bihun Kekinian atau Bikini cukup menghebohkan, ternyata tak semua warga mengetahui keberadaan snack ini. Bahkan beberapa ibu rumah tangga di Depok mengaku tidak tidak tahu ada snack dengan nama Bikini. Padahal makanan tersebut diproduksi masih di sekitar wilayah Depok.

Banyak kaum ibu  yang terkejut ketika ditanya soal makanan yang kemasannya menampilkan gambar tak sopan itu. "Saya enggak tahu, baru dengar ada makanan snack Bihun Kekinian itu," ujar Tati, ibu rumah tangga di Depok, akhir pekan ini.

Snack ini dijual oleh sejumlah toko online atau daring. Namun kemasannya menghebohkan masyarat karena dinilai mengandung unsur pornografi sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan bagi anak-anak yang melihatnya. Sejak kabar snack Bikini ini tersebar hingga pihak YLKI turun tangan, akhirnya membuat banyak toko daring segera menarik konten iklan tersebut.

Salah satu toko daring yang menarik konten ini adalah Bukalapak.com Humas Bukalapak.com, Evi saat ditemui di daerah Kemang Timur, Jakarta  mengatakan pihaknya menurunkan konten iklan tersebut karena melihat bahwa konten iklan tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. "Kami berkomitmen untuk menampilkan produk-produk yang muatan iklannya memperhatikan norma masyarakat," ujar Evi. baru-baru ini.

Menurut Evi, melihat betapa hebohnya masyarakat tentang makanan snack ringan ini, dia mengimbau produsen yang membeli juga harus tanggap terhadap apa yang terjadi. Sehingga dapat meminimalkan jangan sampai makanan yang berbau pornografi seperti Bihun Kekinian ada di tangan anak-anak. Terlebih snack ini merupakan makanan yang ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement