Sabtu 06 Aug 2016 21:36 WIB

Tenun Baduy Makin Diminati Wisatawan Lokal

Red: Nur Aini
Kain tenun Baduy  (foto : MgROL_37)
Kain tenun Baduy (foto : MgROL_37)

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Permintaan tenun Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, meningkat karena warnanya berbeda dengan tenun lain di tanah air.

"Pengunjung wisatawan yang datang ke sini membeli kain tenun dengan jumlah banyak," kata Meti (35 tahun), seorang perajin Baduy warga Kadu Ketug, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Sabtu (6/8).

Selama ini, permintaan tenun cenderung meningkat, terutama para wisatawan dari berbagai daerah yang melakukan perjalanan wisata budaya di kawasan Baduy. Mereka para pengunjung wisatawan domestik dari Jakarta, Bandung, Bogor dan Bekasi. Wisatawan membeli kain tenun Baduy untuk dijadikan kenang-kenangan dengan alasan tradisional juga memiliki nilai seni.

Benang bahan baku kain tenunan didatangkan dari Majalaya, Bandung, Jawa Barat. Kerajinan kain tenunan dikerjakan kaum perempuan dengan peralatan secara manual. Biasanya, kata dia, untuk mengerjakan kain dengan ukuran 3x2 meter persegi bisa dikerjakan selama sepekan.

Perajin merajut kain tenun sambil duduk di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia. "Kami sudah 15 tahun menjadi perajin tentu dan bisa memenuhi ekonomi keluarga," katanya.

Salah seorang perajin warga Baduy Luar, Jali (55 tahun) mengaku dirinya merasa kewalahan melayani permintaan tenun Baduy mulai masyarakat umum hingga wisatawan yang setiap hari datang ke perkampungan Baduy. Saat ini, harga kain tenun dan pakaian batik Baduy itu tergantung kualitas mulai Rp 70 ribu sampai Rp 350 ribu per busana. "Selama ini banyak wisatawan domestik semakin mencintai produk Baduy," katanya.

Kepala Bidang Produksi Industri Kecil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Herisnen mengatakan pihaknya terus meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada perajin tenun Baduy guna meningkatkan kualitas. Selain itu juga melakukan pembinaan diversifikasi produk kerajinan tenun dan batik Baduy.

Saat ini, tercatat 50 perajin tenun dan batik Baduy terus dikembangkan karena dapat menumbuhkan ekonomi lokal. "Kami berharap kerajinan tenun Baduy itu dapat menyerap lapangan pekerjaan juga meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement