Selasa 02 Aug 2016 07:23 WIB

Gubernur Sulut Imbau Warga tak Terprovokasi Peristiwa Tanjung Balai

Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pascakerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7).
Foto: Antara/Anton
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pascakerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengimbau warganya tidak terprovokasi peristiwa Tanjung Balai di Provinsi Sumatra Utara yang bisa menyulut emosi warga untuk melakukan perusakan rumah ibadah. "Setelah peristiwa pembakaran beberapa rumah ibadah di sana, intensitas jajaran aparat keamanan bersama pemerintah daerah Sulut melakukan patroli ke wihara atau rumah ibadah lainnya terus ditingkatkan," kata Gubernur Dondokambey, di Manado, Selasa (2/8).

Selain meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan wilayah, Gubernur Sulut juga mengharapkan peran tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, serta forum kewaspadaan dini masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi atau cegah dini. Agar dapat mengeliminasi muncul kejadian serupa di daerah ini.

"Kami meminta forum koordinasi umat beragama dan lembaga keagamaan meningkatkan koordinasi serta pembinaan umat maupun jemaatnya untuk mewujudkan toleransi beragama," katanya.

Apalagi, kata dia, sudah ada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat.

Kepala Badan Kesbang, Politik dan Perlindungan Masyarakat Sulut Edwin Silangen mengharapkan masyarakat Sulut tidak mudah terprovokasi terhadap isu suku, agama, ras, dan antargolongan. "Tidak bisa dipungkiri isu agama merupakan hal yang sifatnya sensitif, sehingga diharapkan tidak mudah disulut atau terprovokasi," katanya.

Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup Sulut itu kembali menegaskan, slogan yang disampaikan Gubernur Olly Dondokambey 'Torang Samua Ciptaan Tuhan' memiliki makna mendalam yang bersentuhan langsung dengan realitas sosial. "For apa dang torang bakalai, manjo torang baku bae, baku sayang (untuk apa kita berkelahi, mari kita saling berbaikan dan saling menyayangi)," ujarnya lagi.

(Baca Juga: MUI Sebut Ada Tiga Hal Pemicu Kerusuhan di Tanjung Balai)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement