REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Letusan anak Gunung Rinjani, yakni Gunung Barujari di Lombok Timur NTB, mengakibatkan pembatalan sejumlah penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin (1/8). Selain penerbangan domestik dari Lombok Praya, penerbangan yang batal adalah juga sejumlah penerbangan internasional.
"Untuk keberangkatan internasional ada dua yang batal, kedatangan domestik dari Lombok dua yang batal," kata Communication & Legal Section Head PT AP I Awaludin.
Kepada wartawan di Denpasar, Senin, Awaludin menyebutkan, untuk penerbangan internasional yang batal yakni penerbangan dari Denpasar menuju Perth dan menuju Brisbane Australia. Pesawat yang batal terbang itu yakni Tiger Air dengan 171 penumpang dan Virgin Australia dengan 164 penumpang.
"Tapi mereka semua sudah ditangani oleh perusahaan airline-nya, sehingga tidak ada penumpukan penumpang di bandara," kata Awaludin.
Abu letusan Barujari, mengganggu penerbangan di atas Pulau Lombok. Letusan itu kata Awaludin, diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan 5,7 SR pada kedalaman 18 km, dengan kedalaman 22 km 63 km arah baratlaut Kabupaten Dompu. "Guncangan gempa itu menyebabkan Gunung Rinjani dengan puncak Barujari meletus pada pukul 11.50 WITA," kata Awaludin.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Rinjani PVMBG, secara visual letusan tidak terdeteksi karena tertutup kabut. Sedangkan berdasarkan pantauan satelit Himawari dari BMKG pada pukul 11.50 WIB, terdeteksi distribusi awan ke selatan. Pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 Wib, abu vulkanik menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.
Adanya sebaran abu vulkanik yang masuk hingga Bandara Internasional Lombok, menyebabkan otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan menutup operasional Bandara Internasional Lombok terhitung mulai Senin (1/8) pukul 16.55 Wita hingga Selasa (2/8/2016) pukul 10.00 Wita. "Akibat penutupan itu beberapa penerbangan ke Bali juga dibatalkan," kata Awaludin.