Senin 01 Aug 2016 10:20 WIB

TNI-Polri Bersihkan Rumah Ibadah di Tanjung Balai

Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Foto: Antara/Anton
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan prajurit TNI dan Polri membersihkan berbagai rumah ibadah yang dirusak dalam kerusuhan berbau SARA di Kota Tanjung Balai.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, kerja bakti prajurit TNI dan Polri tersebut juga dibantu ratusan warga Tanjung Balai.

Tercatat 500 personel Satuan Brimob Polda Sumut, 200 personel Polres Tanjungbalai, 1 SSK prajurit TNI AD dan 1 SST prajurit TNI AL dilibatkan dalam pembersihan rumah ibadah tersebut. Kerja bakti tersebut merupakan kelanjutan dari peningkatan kondusivitas situasi di Tanjung Balai yang telah aman dan terkendali sejak kerusuhan pada Jumat (29/7) malam.

Pihak kepolisian didukung TNI dan Pemkot Tanjung Balai telah mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat untuk mengembalikan ketenangan warga pascakerusuhan tersebut. Sebagai penegakan hukum, pihak kepolisian telah menetapkan delapan tersangka kepada warga yang terlibat dalam pencurian ketika kerusuhan berlangsung.

Pihak kepolisian juga sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut, termasuk orang yang melakukan perusakan. Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) malam yang diawali protes seorang warga etnis Tionghoa atas penggunaan pengeras suara dalam pengumandangan azan. Peristiwa itu melebar menjadi kerusuhan yang menyebabkan sejumlah rumah ibadah milik umat Buddha dirusak warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement