REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku legowo selepas langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk merombak komposisi menteri di Kabinet Kerja, termasuk dirinya.
Sudirman mengambil perumpamaan, jalanan yang menanjak dan menuju puncak, urutan selanjutnya tak lain dan tak bukan adalah jalur yang kembali menurun. "Kepada teman-teman saya mengingatkan menyiapkan jalan turun dengan integritas, dengan harga diri. Menjaga kehormatan," katanya kepada wartawan, Rabu (27/7).
Ia mengaku tak ada pesan khusus yang ingin ia sampaikan kepada penggantinya, seorang doktor lulusan ITB dan Texas A&M University, Arcandra Tahar. "Itu masalahnya sama saja problemnya ketika Sudirman menjabat, tidak ada yang baru," kata Sudirman.
Ia juga menitipkan ucapan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mendukung selama ini. Maklum saja, berbagai kebijakan yang cukup melawan arus ia lakukan selama menjabat termasuk pembubaran Petral yang diyakini sebagai sarang mafia migas dan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada sektor yang produktif.
Selain itu, Sudirman juga berharap agar proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) bisa tercapai dengan baik.
Rencananya, sore ini akan dilangsungkan serah terima jabatan dari Sudirman Said kepada Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kementerian ESDM. Arcandra memiliki latar belakang akademis dan profesional yang kuat.
Ia menamatkan studi S1 di ITB pada 1994, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan master dan doktoral di Texas, AS. Arcandra dikenal ahli dalam rancang bangun fasilitas migas lepas pantai dan laut dalam.