REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi ikut berkomentar terkait 'perang pernyataan' antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), beberapa waktu terakhir ini terkait penghentian proyek reklamasi di Pulau G.
Adhie menilai pernyataan-pernyataan Ahok terhadap Rizal Ramli semakin membuktikan bahwa mantan Bupati Belitung Timur tersebut tak layak menjadi pejabat publik. Selama ini, lanjut dia, Ahok pun menjadi Gubernur DKI Jakarta hanya karena modal nekat dan keberuntungan.
"Ia tidak memiliki kapasitas untuk menjadi negarawan apalagi pejabat publik," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (20/7).
Adhie melanjutkan, berdasarkan semua pernyataan dan tindakan Ahok selama ini akhirnya dapat disimpulkan bahwa Ahok hanya memiliki tiga hal, yaitu selalu menyakiti hati rakyat, menyinggung perasaan sesama pejabat publik, dan melanggar konstitusi serta undang-undang negara.
"Jadi, itu membuktikan kapasitasnya jauh di bawah standar negarawan," tegas mantan juru bicara Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut.
Atas kekecewannya tersebut, ia pun akan menggalang suara teman-teman politiknya untuk menjegal Ahok sehingga tidak bisa mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena itu, ia juga akan mengingatkan partai-partai politik yang mendukung Ahok selama ini.
"Karena kalau orang semakin dibiarkan didukung menjadi pejabat publik akan menimbulkan gelombang kemarahan masyarakat dan menganggu ektabilitas negara," ujarnya.