Selasa 19 Jul 2016 22:13 WIB
Santoso Tewas

Prajurit TNI Satgas Tinombala akan Terima Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala akan menerima kenaikan pangkat luar biasa.

Panglima TNI mengaku bangga dengan Satgas Tinombala yang berhasil melumpuhkan Santoso alias Abu Wardah, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Senin (18/7) kemarin.

"Saya menyampaikan apresiasi dan bangga. Saya akan berikan kenaikan Pangkat Luar Biasa, yaitu Bintara dan Tamtama termasuk juga yang menangkap dan menewaskan kelompok Santoso," ujarnya di Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan apresiasi dan bangga kepada Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudi Sufahriadi selaku Kepala Penanggungjawab Operasi dan  Wakil Asisten Pengamanan Kasad Brigjen TNI Ilyas serta seluruh personel TNI dan Kepolisian Satgas Tinombala atas keberhasilannya dalam melaksanakan operasi.

 

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Operasi Tinombala adalah keterpaduan kerja sama tim yang baik. Tim yang berhasil menewaskan Santoso dan Muktar, sejak 13 hari yang lalu sudah berangkat menuju sasaran dengan menempuh jarak 11 Km dalam waktu tiga hari.

"Tim Operasi Tinombala bergerak pada malam hari, karena harus senyap supaya tidak terlihat dan selama delapan hari sudah mengendap ditempat yang sudah dicurigai," jelasnya.

 

Panglima TNI juga menuturkan, bahwa Satgas Operasi Tinombala tersebut bukan hanya dari tim Batalyon 515 Raider/Kostrad saja, tetapi keterpaduan dari seluruh personel Satgas Tinombala, baik TNI maupun Polri.

 

"Saya sampaikan apresiasi kepada semua tim, yang telah berhasil melumpuhkan kelompok teroris Santoso. Saya bangga dengan tim yang pantang menyerah dengan situasi yang sangat sulit," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

 

Kepada awak media, Panglima TNI menegaskan bahwa operasi ini adalah momentum yang baik. Ditambah lagi dengan Operasi Teritorial dengan berbagai instansi, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut.

 

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan jangan menganggap teroris sebagai kriminal biasa, sehingga proses hukumnya hanya hukum pidana. “Teroris saat ini kuantitasnya tidak begitu banyak, tetapi kualitasnya dapat menghancurkan lebih banyak,” tegasnya.

 

"Seharusnya kita berpikir bahwasanya teroris itu adalah kejahatan negara, sehingga harus diantisipasi oleh semua komponen bangsa," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement