Senin 18 Jul 2016 15:03 WIB

Bapilu PDIP: Golkar Sulit Dirayu untuk Berkoalisi di Pilkada Jakarta

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono (kedua kanan)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP Gembong Warsono mengaku sulit mengajak Partai Golkar masuk ke dalam koalisi 'gemuk' yang hendak dibentuk menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Gembong mengatakan masuk atau tidaknya suatu parpol ke dalam koalisi 'gemuk' akan ditentukan oleh keputusan dewan pimpinan pusat partai masing-masing.

Khusus untuk Golkar, baginya sudah jelas hanya mendukung Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sehingga menurutnya sudah sulit untuk merubah haluan Golkar masuk ke koalisi 'gemuk'.

"Ya bagaimana pun yang tentukan kan DPP partai masing-masing, sementara dukungan pada Ahok kan sudah ditentukan DPP Golkar. Jadi rasanya agak sulit rayu Golkar untuk ajak koalisi dengan partai lain," katanya, Senin (18/7).

Ia menjelaskan koalisi 'gemuk' kemungkinan akan terdiri dari Partai Gerindra, PKS, PAN dan PKB. Sedangkan ia mengaku belum membuka komunikasi dengan partai Demokrat.

"Ya itu dengan Gerindra sudah ada beberapa kesepahaman dengan partai lain seperti PKS, PAN dan PKB akan jajaki lebih dalam lagi. Demokrat belum, Golkar kan mereka sudah putuskan beri dukungan pada Ahok. Yang mau kita ajak komunikasi politik ini Parpol yang belum tentukan sikap," jelasnya.

Sementara itu, ia enggan membocorkan nama cagub yang hendak diusung PDIP dalam Pilgub DKI kali ini. 

"Ini belum, kan tanggal 21 nanti ada pengumuman hasil yang lolos tes psikotes kemarin, saya kira nanti ya baru bisa diumumkan jadinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement