Ahad 17 Jul 2016 15:22 WIB

Ini Kronologi Hilangnya Dua Pendaki di Gunung Slamet

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Mendaki gunung (ilusrasi).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Mendaki gunung (ilusrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Dua orang pendaki dilaporkan hilang di Gunung Slamet Jawa Tengah. Mereka yakni Riza (16 tahun) dan Anwar (17), yang merupakan warga Desa Kedawung Kecamatan Bojong yang berlokasi di kaki Gunung Slamet wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Diketahui, mereka melakukan pendakian pada Kamis (14/7). Hingga Sabtu (16/6), kedua pendaki belum juga kembali. Saat dikontak melalui telepon genggamnya sudah tidak tersambung.

''Kami mendapat informasi adanya pendaki yang hilang pada Sabtu (16/7) siang. Malam harinya kami langsung menerjunkan tim beranggotakan tujuh personel untuk membantu petugas SAR Kabupaten Tegal dan warga Desa Kedawung melakukan pencarian,'' jelas Kordinator Basarnas Pos Cilacap, Mulwahyono, Ahad (17/7).

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, dua pendaki tersebut naik ke Gunung Slamet untuk menyusul rombongan pertama berjumlah 14 orang yang melakukan pendakian lebih dulu. Rombongan pertama ini sebagian merupakan warga Desa Kedawung, dan sebagian lainnya berasal dari luar desa. Mereka melakukan pendakian melalui jalur Desa Bojong Kecamatan Bojong, yang merupakan jalur pendakian dari sisi barat Gunung Slamet.

''Rombongan pertama yang berjumlah 14 orang berangkat Kamis pagi, sedangkan Riza dan Anwar berangkar Kamis siang,'’ jelas dia. Keduanya tidak berangkat bersama-sama dengan rombongan pertama, karena ada urusan yang harus diselesaikan lebih dulu. Selain itu, sebagai warga di desa yang berlokasi di kaki Gunung Slamet, keduanya juga sudah beberapa kali melakukan pendakian di gunung tersebut. 

Namun belakangan, rombongan pertama yang berangkat pada pagi hari, ternyata telah membatalkan melanjutkan pendakian dengan pertimbangan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Sementara Riza dan Anwar, tetap terus melakukan pendakian berdua.

Pada Jumat (15/6), rekan-rekan kedua pendaki tersebut masih bisa menghubungi keduanya melalui telepon genggam. Saat itu, keduanya mengaku menginap di tengah perjalanan di jalur pendakian Desa Bojong. Namun pada saat Sabtu (17/6) dihubungi lagi, ternyata sudah tidak aktif.

''Orang tua dan rekan-rekan kedua pendaki itu khawatir keduanya tersesat dan kehabisan bekal. Karena itu, beberapa warga melaporkan kejadian itu ke tim SAR Tegal yang kemudian meneruskan ke Basarnas Cilacap. Sejak Sabtu, kami bersama-sama melakukan pendakian untuk mencari korban,'' jelas dia.

Mulwahyono menyebutkan, kedua pendaki tersebut kemungkinan tersesat dalam perjalanan menuju puncak Gunung Slamet. Hal ini mungkin terjadi karena sejak Kamis (14/6), hujan deras kerap melanda lereng Gunung Slamet. ''Hingga saat ini, tim kami masih melakukan pencarian,'' kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement