REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Purnawirawan Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan permintaan maafnya di akhir masa jabatannya sebagai Kapolri. Badrodin meminta maaf kepada masyarakat yang belum terlayani secara maksimal di masa kepemimpinannya.
Badrodin berujar, selama satu tahun tiga bulan menjabat sebagai Kapolri sejak April 2015, dirinya bersama jajaran Polri telah berusaha merealisasikan program yang telah direncanakan. Misalnya kinerja institusi kepolisian seperti pengamanan sebagai upaya mendasar dalam memberikan perlindungan pada masyarakat.
Namun sambungnya, meskipun pihaknya juga telah berusaha untuk memberikan pelayanan penuh kepada seluruh masyarakat tetap saja Badrodin mengaku masih ada beberapa program yang belum terselesaikan. Misalnya anggota kepolisian yang belum mendapatkan pembinaan, bahkan masyarakat yang dicederai oleh anggotanya.
"Ada anggota yang belum mendapat pembinaan yang tepat, masyarakat yang belum terlayani dengan baik dan yang dicederai oleh Polri," ujar Badrodin saat memberikan amanat dalam upacara sertijab di Lapangan PTIK, Kamis (14/7).
Meski demikian, Badrodin mengaku optimis di masa kepemimpinan Kapolri baru Jenderal Tito Karnavian akan mengatasi itu semua. Selain itu, Badrodin juga yakin Tito mampu menjawab tantangan tugas kepolisian ke depan yang semakin berat dan kompleks.
"Saya optimis di bawah kepemimpinan Tito akan mampu menjawab berbagai tantangan ke depan dan menjadikan institusi Polri lebih profesional," ucapnya.
Menurutnya, ada 10 program dan satu program kelanjutan yang nantinya akan diemban oleh Tito. Namun, Badrodin tidak menjelaskan lebih lanjut perihal program-program tersebut. Badrodin juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada presiden, pemerintah, kepolisian, sahabat, pemangku agama, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungannya selama dirinya menjadi Kapolri.