Selasa 12 Jul 2016 15:34 WIB

Bayi Laki-Laki Ditemukan Terbuntel di Depan Rumah Bidan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Kaki bayi (ilustrasi)
Kaki bayi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga Kelurahan Baleendah dikejutkan dengan penemuan bayi laki-laki tepat di depan rumah praktik bidan HJ. Enung Hasanah di Jalan Kiastramanggala A2. Bayi yang diketahui masih menghembuskan nafas itu ditemukan di atas sebuah kursi depan rumah praktik.

Bayi ditemukan pada sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (12/7), oleh seorang pembantu rumah tangga, Cucu Apriani. Letak bayi berada di atas kursi tunggu di teras rumah praktik. Bayi itu dibuntel dengan kain. Awalnya, ia tidak tahu-menahu apa isi buntelan.

Saat buntelan itu dibuka, seperti ada boneka di dalamnya. Secara tak disangka, ternyata isinya bayi. "Ternyata itu bayi. Terlihat bernafas," tutur dia, Selasa (12/7).

Setelah mengetahui itu bayi, Cucu pun langsung menyampaikan temuan bayinya kepada pihak rumah praktik bidan. Kemudian, beberapa orang dari rumah tersebut melapor ke Polsek Baleendah. Tiga polisi datang ke rumah praktik, memeriksa bayi itu, lalu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Al Ihsan.

Cucu menjelaskan, saat itu ditemukan, bayi dalam kondisi terbungkus jaket dan pernel. Di bagian bokongnya, terlihat ada darah. Bagian punggung dan kakinya tampak ada bekas-bekas berwarna biru. "Tali arinya enggak ada. Enggak menangis juga," tutur dia.

Baca juga, Bayi Enam Bulan Dibuang ke Sungai.

Dokter Instalasi Gawat Darurat RSUD Al Ihsan dr Candra Fitri menuturkan, bobot bayi yang ditemukan tersebut tergolong ringan karena hanya memiliki berat di bawah 1.000 gram. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan bayi berhenti bernafas.

Menurut Candra, bayi tersebut mesti dirawat di unit perawatan intensif bayi. Namun pihak RSUD Al Ihsan sendiri masih belum memiliki fasilitas penunjang kesehatan tersebut. Di antara fasilitas yang dibutuhkan, ventilator yang berfungsi untuk membantu pernapasan bayi.

Meski begitu, kata Candra, kondisi bayi saat ini sehat. Pihaknya mengupayakan untuk berkoordinasi dengan laboratorium agar bayi mendapat alat bantu pernapasan secara manual. "Kita akan tangani kalau terjadi henti napas. Laboratorium bisa membantu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement