Ahad 10 Jul 2016 20:32 WIB

Gubernur NTT: Kebenaran Penculikan Tiga WNI Masih Ditelusuri

Frans Lebu Raya
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Frans Lebu Raya

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Tiga warga negara Indonesia (WNI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga diculik oleh kelompok bersenjata di Lahad Datu, Malaysia.

"Saya baru terima informasinya tadi sore dan sekarang masih terus ditelusuri kebenaran dari informasi tersebut," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ahad (10/7).

Gubernur Lebu Raya mengatakan dari informasi yang ia peroleh ada tiga nama warganya yang tinggal di Nunukan yang diculik oleh kelompok bersenjata ketika sedang mencari ikan di perairan Malaysia. Ketiga orang tersebut, menurut Gubernur NTT, adalah Theodorus Kopong, Emanuel serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.

"Tetapi untuk lebih jelasnya lagi kita masih koordinasikan dengan pihak imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata tersebut," ujarnya.

Sambil menunggu informasi terkait kejelasan penculikan tersebut, Gubernur Lebu Raya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah Forum Pimpinan Daerah di NTT untuk mencari jalan keluar jika memang benar tiga warga NTT disandera kelompok bersenjata.

"Karena kita juga tidak ingin warga NTT ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Malaysia. Kita juga mengharapkan jika memang benar warga kita yang ditangkap maka pemerintah pusat diharapkan segera membantu membebaskannya," tambah Gubernur Lebu Raya.

Ia juga tidak bisa memastikan apakah kelompok bersenjata tersebut adalah Abu Sayyaf dari Filipina yang pernah menculik 10 WNI beberapa waktu lalu.

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Heri Wiranto ketika dikonfirmasi juga mengakui adanya penculikan tersebut, namun jenderal berbintang satu sendiri belum bisa memberikan informasi detail soal penangkapan tersebut.

"Saya sudah dengar soal hal itu. Tetapi hingga saat ini belum ada informasi resmi soal penculikan tersebut," demikian Danrem Wirasakti Brigjen TNI Heri Wiranto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement