Kamis 13 Sep 2018 17:35 WIB

Dua WNI Diculik di Perairan Sabah

Diduga kedua WNI tersebut disandera oleh kelompok bersenjata.

Rep: Mabruroh/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi penculikan
Foto: IST
Ilustrasi penculikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban penculikan dan penyanderaan di perairan Sabah, Malaysia. Diduga kedua WNI tersebut disandera oleh kelompok bersenjata.

Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu M Iqbal membenarkan terkait Informasi tersebut. Namun, mengenai siapa pelaku penculikan tersebut, pihaknya belum bisa memastikan. Sebab, pelaku belum menghubungi keluarga korban maupun pihak kapal.

"Penculikan terjadi di Perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia, Selasa (11/9) kemarin," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Kamis (13/9).

Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Dua WNI tersebut merupakan nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I.

Para korban yakni Samsul Saguni (40 tahun) dan Usman Yunus (35 tahun). Keduanya adalah WNI asal Sulawesi Barat.

Pemerintah Indonesia saat ini telah melakukan pengecekan di Semporna untuk bertemu dengan otoritas keamanan setempat. Kemenlu juga telah bertemu dengan pemilik kapal dan saksi pelapor untuk memverifikasi informasi tersebut dan meminta keterangan tambahan.

Kemenlu juga telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia. Menlu Malaysia mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan meminta jaminan keamanan bagi WNI yang bekerja di wilayah Sabah, khususnya yang bekerja sebagai nelayan.

"Kami juga telah menyampaikan berita ini kepada pihak keluarga di Sulawesi Barat, serta memberikan pendampingan bagi keluarga, dan berkoordinasi dengan Pemda setempat," ujarnya.

Iqbal mengatakan pemerintah juga akan melakukan upaya-upaya perlindungan bagi para korban. Hal ini sebagaimana yang dilakukan pemerintah terhadap 11 nelayan WNI yang diculik di perairan Sabah sebelumnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement