Ahad 03 Jul 2016 10:16 WIB

Lebaran, Volume Sampah di Kota Sukabumi Diprediksi Naik

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Sampah
Foto: Antara
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Volume sampah pada momen lebaran di Kota Sukabumi diprediksi mengalami kenaikan. Fenomena ini disikapi pemkot dengan menerjunkan ratusan petugas kebersihan yang disebar ke tujuh kecamatan.

"Saat lebaran biasanya volume sampah mengalami peningkatan," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika Ahad (3/7).

Pada kondisi normal volume sampah di Kota Sukabumi mencapai sekitar 160 ton per hari. Sedangkan pada lebaran nanti akan meningkat di atas jumlah tersebut.

Hal ini lanjut Fahmi, sudah diantisipasi Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan, dan Pemakaman (DPSPP) Kota Sukabumi. Diantaranya dengan menerjunkan sebanyak 401 petugas kebersihan atau pasukan kuning.

Di mana, petugas tersebut juga dikerahkan pada malam takbiran dan pada hari lebaran. Intinya, petugas kebersihan tidak libur dalam mengangkut sampah.

Dikatakan Fahmi, armada truk yang disiapkan untuk mengangkut sampah mencapai 31 unit. Jumlah tersebut ditambah dengan sebanyak 40 unit motor sampah yang tersebar di 33 kelurahan.

Kepala DPSPP Kota Sukabumi Adil Budiman mengatakan, secara keseluruhan total produksi sampah di Sukabumi mencapai 169 ton.

Rinciannya, sebanyak 129 ton dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cikundul, 22 ton dipilah atau diolah kembali oleh warga termasuk untuk bank sampah, dan 18 ton dibakar atau dibuang ke tempat lain.

"Bila volume sampah tidak menurun, maka TPA akan overkapasitas,"ujar Adil.

Oleh karena itu diperlukan gerakan pengurangan sampah domestik rumah tangga. Dari data DPSPP menyebutkan, produksi sampah per-orangnya rata-rata mencapai 2,5 kilogram per hari.

Targetnya ujar Adil, produksi sampah tersebut bisa dikurangi hingga dibawah 2 kilogram per hari. Sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang dan kapasitasnya akan bertahan lebih dari empat tahun.

Upaya lainnya terang Adil yakni dengan memilah sampah organik dan anorganik. Di mana, nantinya sampah organik bisa digunakan untuk pupuk kompos. Sementara sampah anorganik yang bisa didaur ulang dapat dijual kembali.n riga

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement