REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UIA), Ujang Komarudin menilai citra DPR kembali tercoreng dan mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat dengan tertangkapnya anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Dewan I Putu Sudiartana dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Tertangkapnya anggota DPR dari Komis III (I Putu Sudiartana) kembali mencoreng institusi DPR yang saat sedang menata perbaikan," katanya di Jakarta, Rabu (29/6).
Ujang Komarudin menilai publik akan kembali menilai negatif DPR dengan adanya penangkapan tersebut. Saat ini tambahnya DPR sedang mendapatkan sorotan publik karena beberapa anggota DPR ditangkap KPK terkait kasus korupsi. Oleh karena itu, Ujang menyarankan agar masing-masing pimpinan fraksi di DPR untuk mengingatkan anggotanya untuk tidak terlibat korupsi.
"Yang memiliki kewenangan langsung itu pada pimpinan fraksi. Mereka yang bisa mengatur anggotanya. Sudah menjadi kewajiban setiap pimpinan fraksi di DPR untuk mengingatkan anggotanya agar tidak terlibat dalam Korupsi," ujarnya.
I Putu Sudiartana merupakan anggota Fraksi Partai Demokrat. Putu Sudiartana terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Demokrat untuk Dapil Bali setelah memperoleh 73,348 suara.
Putu Sudiartana merupakan seorang pengusaha sukses dan petinggi Partai Demokrat di Bali. Saat ini Putu Sudiartana menjabat sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Bali.