REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengimbau kalangan peternak di daerah itu untuk mewaspadai aksi pencurian ternak menjelang lebaran.
Kepala Disnakan Rejanglebong Amrul Eby di Rejanglebong, Senin (27/6), mengatakan aksi pencurian ternak terutama jenis sapi dan kerbau setiap mendekati datangnya hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha selalu marak.
"Peternak diimbau untuk mewaspadai aksi pencurian ternak ini, apalagi selama bulan puasa ramadhan ini saja sudah ada beberapa peternak yang menjadi korbannya. Aksi pencurian ternak ini diperkirakan akan meningkat menjelang lebaran Idul Fitri mendatang," katanya.
Aksi pencurian ternak yang dilakukan oleh kelompok spesialis pencurian ternak itu kata dia, dilakukan secara profesional dan diduga merupakan kelompok yang sering beraksi di wilayah itu. Aksi kelompok ini terbilang cepat, di mana mereka bisa memotong dan mencincang beberapa bagian tubuh ternak hanya dalam hitungan menit.
Maraknya aksi pencurian ternak di wilayah itu tambah dia, karena belakangan ini harga jual ternak sapi maupun kerbau di pasaran cukup tinggi, selain itu permintaan pasar juga cukup tinggi sehingga membuat aksi ini dapat kapan saja terjadi.
Untuk itu kalangan peternak setempat diminta untuk tidak melepasliarkan ternak mereka terlebih lagi ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama, kemudian peternak juga diminta menambah pengamanan kandang ternak yang mereka miliki serta mengaktifkan jaga malam.
"Selain menambah pengaman di kandang serta melakukan ronda malam, kalangan peternak ini juga diminta untuk segera melaporkan kepada petugas kepolisian jika mencurigai keberadaan orang-orang yang mencurigasi masuk ke desa mereka, apalagi aksi pencurian ternak tersebut para pelakunya selain menggunakan senjata tajam juga senjata api," ujarnya.
Sementara itu untuk stok hewan ternak yang akan dipotong pada hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah di Rejanglebong kata dia, stok yang sudah disiapkan peternak mencapai 253 ekor. Stok ini disiapkan oleh 17 kelompok ternak atau pedagang daging yang ada di Kecamatan Curup Tengah, Curup Timur, Curup Selatan, Selupu Rejang, Sindang Kelingi dan beberapa kecamatan lainnya.