Dia menjelaskan, kegigihan istri tercintanya justru didorong oleh ketaatannya beragama. Umat Islam diperintahkan untuk menolong sesama manusia. Sisi religius almarhumah Ainun tampak dari kesehariannya maupun aktivits sosialnya.
Ia lantas mengenang pengalamannya bersama almarhumah istri tercinta. Di sebuah rumah sakit, Habibie pernah diajak istrinya untuk memperhatikan bagaimana persiapan operasi penderita katarak, mulai dari masuk ruang tindakan hingga pasien keluar. Perjuangan pasien itu menuju kesembuhan menjadi inspirasi Habibie.
“Saya alami menyaksikan sendiri, orang lelaki muda menderita katarak. Ia dulu seorang guru. Dioperasi. Jadi bisa lihat. Dia jadi produktif. Dia mengajar kembali.”
Semasa hidupnya, Ainun dikenal sangat aktif dalam organisasi Bank Mata Indonesia. Adapun program CSR 'Sepuluh Ribu Mata' digagas oleh perusahaan pengembang properti di Batam, Pollux Habibie International. Itu bekerja sama dengan Klinik Mata dr Hasri Ainun Habibie dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI). Dalam program ini, ada 10 ribu operasi katarak gratis bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan.