Senin 20 Jun 2016 16:47 WIB

Kemenhub Kesulitan Antisipasi Pemudik dengan Kendaraan Pribadi

Ignasius Jonan
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perhubungan masih sulit mengantisipasi arus kendaraan pribadi pada masa angkutan mudik Lebaran 2016 yang diprakirakan naik baik untuk mobil maupun sepeda motor.

"Yang tidak bisa kita antisipasi adalah angkutan pribadi, estimasinya naik sekitar lima persen untuk mobil dan sepeda motor 50 persen," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, prakiraan kenaikan jumlah sepeda motor hingga 50 persen atau 5,6 juta unit sepeda motor pada masa angkutan Lebaran 2017 dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 3,7 juta sepeda motor.

Sementara itu, untuk mobil jumlah unit mobil naik 4,5 persen menjadi 2,4 juta mobil dibandingkan Lebaran 2015, yakni 2,3 juta mobil.

Menurut Jonan, peningkatan jumlah kendaraan pribadi tersebut tidak tertutup kemungkinan menimbulkan kemacetan.

"Terkait yang itu nanti beban penugasan yang paling besar di Korlantas atau Kepolisian, karena menang tidak bisa diantisipasi," katanya.

Meskipun, lanjut dia, Kemenhub sudah memfasilitasi dengan mudik gratis untuk pesepeda motor.

Tahun ini, dia menambahkan, anggaran tahun ini untuk mudik gratis ditambah empat kali lipat menjadi Rp20 miliar.

Rincian kuota mudik gratis, di antaranya 12.000 sepeda motor dan 24.000 penumpang, untuk arus mudik sebanyak 8.400 sepeda motor dengan 16.800 penumpang dan untuk arus balik sebanyak 3.600 sepeda motor dengan 7.200 penumpang.

"Kuota masih ada 20 persen dan masih dibuka hingga tanggal 24 Juni," katanya.

Jonan juga mengimbau kepada para pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor untuk beristirahat yang cukup.

"Tidak usah mengejar waktu, kalau capek ya istirahat, jangan berangkat dari sini malam sampai ke Kebumen subuh, nanti malah celaka," katanya.

Untuk Lebaran 2016, Kemenhub telah menetapkan masa Angkutan Lebaran dari 18 Juni hingga 17 Juli untuk moda laut, sementara untuk moda darat, udara dan kereta api dari 24 Juni sampai 17 Juli.

"Memang ini agak berbeda dengan tahun lalu karena kita sesuaikan dengan laporan operator, kira-kira frekuensi yang penuh itu tanggal berapa saja," katanya.

Adapun, untuk puncak arus mudik dan arus balik, Kemenhub memperkirakan puncak arus mudik mulai dari H-3 Lebaran, sementara arus balik mulai H+3 Lebaran.

Terkait moda udara, laut dan kereta api, Jonan menilai jumlah sarananya cukup, dengan rincian 529 pesawat terbang yang dioperasikan atau naik 39 persen dari Lebaran tahun lalu, 1.200 kapal atau naik dua hingga tiga persen dari tahun lalu dan 447 lokomotif yang siap beroperasi dan 46.000 bus (antarkota antarprovinsi) AKAP atau naik sekitar 1.600 unit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement