Ahad 19 Jun 2016 19:47 WIB

'Ahok Berhutang pada Rakyat Jakarta Bukan yang Mengusungnya'

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Teman Ahok
Foto: Republika/Prayogi
Teman Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pendiri teman Ahok, Singgih Widyastono mengatakan tak akan meminta balas budi apapun setelah berhasil mengumpulkan sejuta KTP dukungan bagi majunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lewat jalur independen.

Menurutnya teman Ahok adalah kendaraan yang disiapkan bagi majunya Ahok sebagai Pilgub DKI 2017 mendatang. Ia merasa Ahok tak harus memberikan imbalan apa pun pada Teman Ahok karena gerakan tersebut bukan gerakan transaksional.

"Tanpa ada hutang politik supaya bapak Ahok mampu jadi gubernur yang mandiri dan tidak tersandera oleh kepentingan politik," ujarnya di markas teman Ahok, Ahad (19/6).

Ia menyebut hutang Ahok hanya harus dibayarkan pada rakyat ibu kota yang memilihnya. Sehingga ia menekankan Ahok tak harus berhutang apapun pada warga DKI yang memberinya KTP dukungan di ajang Pilgub ini.

"Utang Ahok hanya kepada rakyat yang memilihnya secara langsung. Bukan yang menyediakan tiket atau yang mengusungnya," katanya.

Selain itu, ia menjanjikan gerakan teman Ahok murni gerakan sosial. Sebab menurutnya, Ahok merupakan sosok yang dapat mempersatukan warga Ibu Kota dalam satu tujuan membentuk Jakarta baru.

"Teman Ahok bergerak atas nama gerakan sosial bukan gerakan politik. Berjuang atas dasar kepercayaan kepada pemimpin bukan atas kepentingan. Ahok adalah sosok yang mempersatukan kami," jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement